(Yuk baca lagi Oneshoot khusus Sabina Farhan sebelum baca kelanjutan bab ini, copy link ini ya : https://vt.tiktok.com/ZSFWpsfCr/)
*****
Keesokan harinya,
Farhan telah mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan orangtua Sabina terlebih dengan om Zola, ayah dari Sabina. Apapun yang Sabina putuskan hari ini ia sudah siap menerimanya. bukan pasrah, ia hanya ingin menghormati keputusan Sabina, wanita yang ia cintai.
"Ganteng banget abang gue yaampun, mana wangi banget lagi" Suara nanaz memecah lamunan Farhan
"Dek bikin kaget aja, kamu ngapain lagi di depan pintu abang ha?"
"Bang traktir donggg, aku mumet banget nih kepikiran besok sidang" Keluh Nanaz
"Kenapa mumet? Kan abang udah periksa semuanya dan aman ko, kamu mending refreshing gih sana sebelum sidang, ini kantung mata aduuuh udah ngga cocok ada di sini dek" Farhan menangkup wajah adiknya
"Emang mau jalan sama ayang hari ini wleee, tapi mau di traktir duluu sama yang udah gajian hehe" Sambil menadahkan tangannya di depan farhan
"Yaampun, yaudah abang transfer aja ya sekarang, kalau nungguin abang pulang nanti kelamaan"
"Itu lebih baik haha, aaa makasi abang" Nanaz langsung memeluk abangnya tanda terimakasi.
"Ih tumben manja banget, curiga nih abang. Ngga biasanya meluk gini kecuali lagi kangen sama--" Farhan tidak menyelesaikan ucapannya, karena ujungnya ia tau akan berakhir ke nama siapa.
Tanpa Farhan menyebut namanya, Nanaz sudah tau jawabannya, ia mendongakkan wajahnya untuk melihat abangnya yang sangat tinggi itu "Hehe iya, tebakan abang bener. Aku kangen kaaca bang. Dia udah balik dari malang, tapi... " Nanaz memperpanjang jedanya
"Abang sama aca udah selesai dek, dan untuk saat ini kami sepakat buat fokus dengan dunia masing-masing. Kamu bisa ketemu aca di luar sayang, ngga harus aca yang main kesini ya." Farhan mengusap kepala adiknya yang sangat manja ini.
"Aku tau ko. Aku juga udah ikhlas kalian pisah dan aku bahagia abang dengan sabina dan kaaca dengan ka mondy. Aku hanya rindu moment kita bertiga aja. Meskipun ngga mungkin terulang lagi"
"Hey lihat abang sekarang" Nanaz kembali mendongakkan wajahnya untuk melihat abangnya, ia masih memeluk farhan. "Karena udah ngga mungkin terulang lagi, jadi kamu ngga boleh inget itu naz. Kalaupun kamu ingat, cukup kamu yang rasakan itu aja ngga papa kan? Kamu bilang kamu bahagia dengan keadaan sekarang. Jadi bantu abang sama aca buat bisa bahagia dengan pemilik hati kita masing-masing ya dek"
Nanaz mengerti dan segera ia anggukkan kepalanya "maafin aku ya bang"
"Its oke naz, abang paham. Udah ayo rapih-rapih, katanya mau jalan sama ayangnya. Awas aja babas bikin kamu sedih, abang keluarin nanti dari tim abang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (END)
RomancePernahkah kamu berfikir jika orang yang bersamamu sekarang ternyata bukanlah belahan jiwa yang kamu maksud. Ini tidak sesederhana dalam kondisi suka dan duka bersama. melainkan, bagaiamana kamu menemukan nyamanmu di orang lain yang baru kamu temui...