Pengakuan

1.2K 70 13
                                    

Marsya yang awalnya kaget pun menyerah, ia juga butuh pelukan ini sebentar untuk menyalurkan kegundahannya semalam. ia membalas pelukan mondy dengan erat seakan berkata, "kenapa kamu ada disini? Aku jadi rindu"

dan itu berhasil membuat mondy kaget dan senang secara bersamaan. ternyata benar, rasa itu masih utuh bahkan kini lebih besar karena mondy melihat Marsya menangis.

Marsya pun tersadar kalau ini salah, kenapa ia mengeratkan pelukannya, dan ada apa pada mondy? Kenapa dia memeluknya begitu erat seakan sudah lama tidak bertemu, padahal kalau misal mondy sadar kalau dirinya yang mondy tolong 2 tahun lalu, ga harus sedramatis ini.

Marsya pun mencoba melepas dirinya dari pelukan mondy namun ga bisa, mondy benar-benar memeluknya dengan erat.

"Mondy?"

"iyaa"

"Tolong lepasin pelukannya" Ucap Marsya dengan lembut. Bukannya mengabulkan permintaan Marsya, mondy malah memanggil balik Marsya.

"Marsya?"

"iyaa"

"tolong izinkan aku memelukmu lebih lama lagi, aku ingin menyalurkan seluruh rasaku kepadamu yang selama ini aku pendam" Balas mondy yang kembali mengeratkan pelukannya terhadap Marsya dan ucapan itu berhasil membuat Marsya kaget.

Lalu ia membalas lagi pelukan mondy dan mengusap punggung mondy dengan lembut membuat mondy meneteskan air matanya. Pelukan ini berlangsung cukup lama sampai akhirnya mondy melepaskan pelukannya.

"Kenapa kamu berlari dan menangis sambil memelukku mondy? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Marsya ragu

"Aku sangat rindu kamu sabil, apakah kamu punya waktu lebih hari ini? Aku ingin jujur sama kamu, dan aku harap malam ini aku bisa mengungkapkan semua perasaanku ke kamu"

"Sabil?"

"Iya, itu adalah panggilan aku untukmu karena aku hanya mengetahui nama belakang kamu" Ucap mondy yang matanya kembali berkaca dan mata Marsya juga ikut berkaca karena terharu.

"Apakah sedalam itu hingga kamu memelukku sangat lama dan terus menitihkan air mata?"

"Lebih dari yang kamu bayangkan" Balas mondy yang masih terus menatap marsya

"Aku satu jam lagi harus ke perusahaan untuk tanda tangan kontrak kerja. Dan setelah itu masih ada kerjaan lain. Kemungkinan baru selesai jam 8 malam" Ucap Marsya menjabarkan kegiatannya hari ini

"Oke aku akan tunggu kamu sampai selesai sabil, aku harap kita benar-benar bisa bertemu malam ini, karena ada yang ingin aku kembalikan ke kamu"

"Kembalikan?" Marsya dahinya meragukan ucapan mondy. "Milikku ada di kamu?"

"Iya, makanya kita harus ketemu malam ini ya, kamu terakhir ada dimana? Aku aja yang menghampiri kamu" Balas mondy

" Jam 8 nanti aku cyber tower 2 Rasuna Said, kita ketemu di rooftop nya aja, gimana? "

"Oke, aku tau tempatnya dan sebelum jam 8 malam aku udah disana." Ucap mondy dan dapat anggukan dari marsya, kini mereka saling tersenyum.

"Perlukah aku meminta maaf untuk pelukan tadi?"

"Ga perlu, karena detik itu aku juga sangat membutuhkannya" Balas Marsya serius.

"Aku tau yang aku lakukan tadi salah karena aku telah memiliki kekasih dan kamupun sama, tapi tolong izinkan hari ini aku egois untuk ungkapin perasaan aku sabil"

"Aku izinkan dan sampai ketemu nanti malam mondy, aku harus segera pergi sekarang" Balas Marsya dan mondy mempersilahkan Marsya mendahuluinya.

*****

Soulmate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang