"Lo balik ke Singapore bang?" Tanya Baskara pada Dika.
Mereka berempat sedang duduk bersama di pinggir pantai itu. Iya berempat (Mondy, Marsya, Baskara dan Dika)
"Oh ka Dika di Singapore? Gue pikir lo netap di Bandung" Sambung Marsya.
"Engga. Gue lagi ngurus pindahan ke Bali karena baru mulai bisnis di sana Bas. Iya gue kemarin di SG sya, ikut bokap hehe" Dika memberikan senyumannya ke Marsya namun Marsya tak melihat, ia hanya mengangguk sambil menikmati buahnya.
"Om sehat dik?" Tanya Mondy
"Alhamdulillah sehat Mon, workaholic banget duda tua itu, jadi gue mending mecahin diri ke Bali biar bisa jadi manusia seutuhnya"
"Haha syukurlah" Balas Mondy kembali fokus dengan iPadnya karena harus cek berkas.
"Sayang, makananku sudah habis, aku ingin jalan sebentar boleh? ngga jauh ko disini-sini aja" Izin Marsya setelah menyudahi cemilannya, ia merasa begah dan ingin jalan santai. Pergerakan itu tentu saja di perhatikan oleh Dika.
"Perlu aku temani sayang? Kalau perlu, aku izin selesaiin ini sebentar" Balas Mondy memfokuskan dirinya pada Marsya yang berada di sampingnya.
"Ngga perlu, kamu disini aja sama babas dan ka Dika ya sayang" Marsya memberikan senyuman manisnya sambil mengelus pipi sang suami dan Mondy membalas mencium telapak tangan Marsya yang masih bersinggah di pipinya "baiklah, hati-hati ya sayangku"
ah adegan manis itu membuat hati Dika sangat panas, dia juga ingin di perlakukan seperti itu oleh Marsya.
"Sebentar lagi kamu juga harus memperlakukan aku seperti itu sya" Batin Dika sangat yakin
"Biasa aja bang, gue mah udah kenyang banget nontonin adegan mesra mereka berdua kaya begini. bahkan lebih dari ini. Makanan gue setiap hari pokoknya." Pekik Baskara setelah melihat tatapan tak biasa pada wajah Dika.
•••••
Perth, Australia
Hari berlalu begitu cepat, hari ini tepat tujuh hari Sabina sudah resmi menjadi istri Farhan. Mereka menghabiskan waktu untuk berkenalan dengan rumah mereka, rumah hasil dari kerja keras dan tabungan Farhan selama ini.
Rumah yang akan menjadi tempat berbagi tawa dan kebahagiaan, rumah tempat kembali pulang di saat dunia membuat tidak nyaman, rumah ini akan selalu nyaman karena hanya ada kamu, aku dan buah hati kita nantinya.
"Sayang udah siap?" Panggil Farhan dari kamarnya
"Sebentar sayang, sneakers aku ada dimana ya? Ko ngga ketemu? Aku mau pakai itu aja soalnya"
Hari ini Farhan dan Sabina akan melakukan groceries untuk seminggu ke depan karena stock makanan dan cemilan mereka sudah menipis, sekalian mau ngedete menikmati indahnya kota Perth sebelum balik ke Melbourne untuk kembali dengan rutinitas biasanya, menjadi mahasiswa dan dosen.
"Sepertinya ada di rak sepatu pintu belakang sayang, tadi aku ngga sengaja pindahin kesana" Balas Farhan yang sedang mencari bajunya nya.
"Ketemu Hunny?" Lanjutnya lagi
"Ketemu, yuk sayang, aku udah rapih" Balas Sabina yang sudah sangat siap dengan menggunakan pakaian ternyamannya, jogger pants warna khaki dengan T-shirt putih lengkap dengan topi berwana senada dengan celananya.
"Kamu cari apa sayang? Kenapa belum pakai baju suamiku ini hm?" Sabina melihat suaminya tengah sibuk mencari sesuatu di dalam lemari pakaian mereka
"Ehehe aku sedang mencari t-shirt aku yang warna putih itu loh hunny, kemarin bukannya kita cuci ya, kamu lihat ngga sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (END)
RomantikPernahkah kamu berfikir jika orang yang bersamamu sekarang ternyata bukanlah belahan jiwa yang kamu maksud. Ini tidak sesederhana dalam kondisi suka dan duka bersama. melainkan, bagaiamana kamu menemukan nyamanmu di orang lain yang baru kamu temui...