Will You Marry Me?

1.6K 99 41
                                    

125 hari Kemudian, Desember 2024

Sekarang sudah enam bulan berlalu setelah kali terakhir Farhan berangkat ke Melbourne pada bulan Juli lalu. Farhan dan Sabina sedang menikmati proses yang sedang mereka jalani, melewati bulan demi bulan dengan hanya bertatap layar ponsel dan laptop.

  Selama enam bulan mereka ldr memang tidak ada permasalahan hebat seperti yang lalu. Perbedaan waktu yang lebih cepat dari Jakarta membuat Sabina terkadang kesal sendiri. Tapi itulah bumbu  yang bikin cinta mereka makin kuat.

Lalu bagaimana dengan kabar mahar yang sedang Farhan siapkan untuk Sabina? Yang nantinya akan menjadi rumah untuk mereka tinggali di Negara kangguru sana?

Setelah melewati beberapa perundingan bersama sang bidadarinya, Farhan dan Sabina sepakat untuk membeli tanah dan membangun rumahnya di kota Perth, Australia.

Kenapa ngga di Melbourne aja?
Setelah sabina ikut berkunjung kesana, Sabina lebih menyukai suasana di kota Perth. Karena sejuk dan Sabina merasa nyaman disana. Lagi pula harga tanah di Perth lebih murah di banding Melbourne dan Sydney.

Enam bulan berlalu tentu saja rumah itu sekarang sudah jadi, Farhan dan Sabina tinggal menyicil keperluan dan perlengkapan rumah yang akan mereka huni nantinya.

Ini akan menjadi part yang sangat sabina tunggu, mengisi keperluan rumah. Farhan dan Sabina sudah sepakat, Karena Farhan sudah membangun rumah untuk mereka, sekarang giliran Sabina yang membeli semua perlengkapan rumah dari hasil kerjanya sendiri. Tentu saja kesepakatan itu harus melewati perdebatan yang tidak ringan, tapi akhirnya Farhan mengalah demi menghormati dan menghargai Sabina, calon istrinya.

Menurut Sabina, dan setelah curhat dengan marsya. ia semakin mantap untuk membeli perlengkapan rumahnya itu dari hasil kerjanya selama ini, karena itu yang marsya lakukan juga.

Marsya:
"Aku sih ngerasanya jadi kita lebih sayang aja gitu non sama barang yang ada di rumah kita. Ngerawatnya pun jadi lebih hati-hati karena itu dari hasil kita sendiri. Ngebayangin cara dapet uangnya butuh perjuangan sampai aku sakit lambung haha jadi pengingat kalau lagi malas bersih-bersih rumah."

"Bukannya ga menghargai suami, tapi aku rasa ini cara timbal balik aku menghargai dia dan dia menghargai aku. Mereka udah memberi kita mahar yang lebih dan saatnya kita menghiasi rumah dengan penuh cinta yang lebih juga karena itu dari hasil kerja kita."

Sabina:
"Duhhh gemesnya. Iya akupun mikirnya gitu ka, tabungan farhan udah cukup untuk bangun rumah dan acara pernikahan kita, jadi aku pengen hasil kerja aku juga berguna untuk kehidupan kita gitu ka, ya dengan cara membeli perlengkapan rumah ini"

Marsya:
"Betul banget sayang, karena kita menikah berdua bukan sendiri jadi ya harus sama-sama saling membantu dan mengisi. Aku sempet berantem kecil sama Rey waktu itu prihal ini. Tapi aku yakinin dia lagi kalau sikap kita ini ngga salah."

"mereka udah terlalu banyak mengeluarkan materi ya meskipun emang kewajiban seorang suami itu, tapi aku percaya, akan lebih harmonis kalau dua-duanya saling mengisi tanpa merasa mendominasi. Itu salah satu bentuk kita juga menyayangi keluarga baru kita ini."

Sabina:
"Andai kamu tinggal disini ka, pasti seru deh bisa beli perlengkapan bareng, shopping bareng dan groceries bareng ahh"

Marsya:
"Percaya ngga percaya ya non, kalau aku, lebih seru sama suami, jadi bisa kita kedipin dikit kalau harga barang yang kita inginkan mencengangkan dompet kita haha"

Soulmate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang