📍Rumah Farhan"Bang kenapa mukanya lesu banget si? Bukannya hari ini abis ngedate sama ka Marsya?" Tanya Nanaz yang melihat abangnya di meja makan
"Abang udah selesai sama Aca de"
"Bang serius? Ko bisa bang?"
"De nanti dulu ya nanyanya, abang mau istirahat, kamu tolong kunci pintu ruang tengah dan jangan tidur lewat dari jam 11 ya, sama tolong kabari Bunda kalau kita udah di rumah biar Bunda ga khawatir."
"Oke baik bang, abang harus semangat ya, aku berharap kalian bisa baikkan"
Lalu farhan dan nanaz pisah ke kamar masing-masing.Keesokan harinya,
Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 dan Farhan belum juga turun ke ruang makan. Biasanya dia yang sigap buat sarapan ketika bunda dan ayahnya pergi."Ko bang An belum turun juga si, yaudah gue aja yang buat sarapan deh" Guman Nanaz berjalan ke dapur, memasak bahan yang ada di kulkas untuk sarapan mereka.
Setelah selesai membuat sarapan, Farhan belum juga turun membuat Nanaz khawatir lalu ia segera pergi ke kamar abangnya.
"Tok tok tok" Suara pantulan pintu
"bang An, jadi bareng ga? Aku udah buat sarapan ini, ayo makan dulu biar jalan bareng, aku di tunggu dospem jam 9 loh bang" Ucap nanaz tapi ia tidak mendapat jawaban dari abangnya, akhirnya ia izin buka kamarnya.
"Bang an aku izin masuk ya"
"Ceklek"
"Bang ko masih tidur sih? YaaAllah bang An.. Badan kamu ko panas banget" Ucap Nanaz setelah mencoba membangunkan Farhan.
"De dingin de, abang cari selimut dari tadi ga ketemu" Keluh Farhan, ia sedang meringkuk kedingianan memeluk dirinya.
"Bentar aku ambilin dulu, ini sini aku pakein, yaaAllah bang ko ga telfon aku si"
"HP abang di charge de, tolong ambilin dong abang mau izin ga masuk dulu"
"Nih hpnya. Yaudah aku juga izin ga bimbingan deh sekarang" Celetuk Nanaz sambil memakaikan selimut untuk abangnya.
"De jangan.. kamu bimbingan aja ya"
"Tapi bang An sendirian, ntar butuh sesuatu gimana? Aku telfon ka Aca aja ya, biar kalian sekalian baikkan"
"Aca lagi marah sama abang de, jadi abang mau kasih ruang Aca dulu biar selesai dengan marahnya, gausah hubungi Aca dulu ya sayang, kamu udah jalan aja sekarang, abang bisa minum obat sama sarapan sendiri ko abis itu istirahat"
"YaaAllah kenapa jadi begini si kalian, yaudah aku berangkat sekarang, ntar jam 3 aku baru pulang ya bang, nanti kabarin aja kalau mau di orderin makanan ya, pokoknya kabarin aku ya abang, awas lo ga kabarin, aku telfon bunda sama ka Aca nih"
"Iya siap kabarin adeku yang sangat bawel, udah ya abang mau minum obat sekarang biar bisa istirahat."
"Oke, yaudah ini aku siapain obat sama sarapannya"
Setelah Nanaz pergi dan Farhan hendak istirahat, telfonnya berdering.
"Sabina."
"Pagi pak farhan, ini udah jam 8 dan bapak ada jadwal bimbingan dengan kami ya pak. Tapi kenap---"
" Sabina, saya izin ga masuk kelas dulu ya" Balas farhan memutus ucapan sabina
"Eh pak, bapak kenapa? Ko suaranya lemes banget" Sabrina khawatir mendengar suara Farhan yang sangat lemas
"Aku demam bi, aku izin ga masuk ya, salam maaf untuk yang lain"
"YaaAllah.. Tapi di rumah aman kan Han ada bunda sama Nanaz kan?" Tanya sabina setelah menjauh dari ruang kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (END)
RomancePernahkah kamu berfikir jika orang yang bersamamu sekarang ternyata bukanlah belahan jiwa yang kamu maksud. Ini tidak sesederhana dalam kondisi suka dan duka bersama. melainkan, bagaiamana kamu menemukan nyamanmu di orang lain yang baru kamu temui...