Pernahkah kamu berfikir jika orang yang bersamamu sekarang ternyata bukanlah belahan jiwa yang kamu maksud. Ini tidak sesederhana dalam kondisi suka dan duka bersama. melainkan, bagaiamana kamu menemukan nyamanmu di orang lain yang baru kamu temui...
Sesampainya di ruang auditorium, Sabina dan Mawar terkejut karena untuk kali pertama mereka melihat mahasiswa yang akan mengikuti kuliah umum ini lebih banyak dari yang sebelumnya pernah mereka ikuti.
Padahal yang menjadi pengisi materi, sama seperti yang sebelumnya, tapi kenapa antusias kali ini lebih banyak, pikir sabina.
"Rame banget non, tuh kan coba kita dari tadi datang, ngga akan duduk di pinggiran paling atas begini" Keluh Mawar yang masih mengatur nafasnya.
Mereka harus mengikuti kuliah umum ini sebagai salah satu laporan untuk thesis mereka nanti.
"Ya maaf Maw, aku kan ngga tau kalau akan se rame ini yang ikut" Balas Sabina menyesal.
Tak lama ada dua orang mahasiswa dengan tanda pengenal 'panitia' menghampiri mereka berdua dan mengajak Sabina juga Mawar untuk duduk di posisi paling tengah tepat di hadapan layar panggung auditorium.
Posisi yang sangat pas, titik terbaik untuk menjadi pusat perhatian, tidak terlalu atas dan tidak terlalu bawah, tengah-tengah.
"Thankyou" Ucap mereka berdua
Hal itu sebenarnya membuat mereka berdua aneh, tapi segera di tepis oleh keduanya karena sebentar lagi kuliah umum akan di mulai.
"Maw, aku baru sadar, kenapa kamu pakaiin aku pakaian begini, kayak mau kemana aja tau ngga padahal cuma hadirin kuliah umum doang." Sabina merasa pakaian yang ia kenakan berlebihan jika hanya untuk menghadiri kuliah umum saja.
Sabina mengenakan midi dress berwarna pink guava berlengan panjang dengan cutting baju semi A line yang sangat pas untuk tubuhnya, tak lupa rambut panjangnya yang tergerai indah membuat Sabina terlihat semakin cantik dengan polesan make up yang sedikit lebih terlihat untuk menghadiri kuliah umum siang ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Foto by Pinterest
"Kan kita mau kondangan ke anaknya profesor Albert Sabinaaa, masa kamu lupa sih. Dan kamu sangat cantik pakai baju ini sayang" Balas Mawar sambil tangannya mencolek dagu Sabina.
Oiya benar juga ya, hari ini emang mereka berdua dapat undangan dari Profesor mereka. Tapi undangannya kan malam hari, sekarang baru siang, hmm Mawar mencurigakan.
"Kamu ngga ada niat untuk jailin aku kan maw?"
"Ya engga lah non, udah deh ayo kita fokus aja, tadi aku dapat bocoran kalau yang isi kuliah umum kali ini, dosen muda dan sangat tampan loh, siapa tau kamu suka, kan bisa menjadi cadangan pengganti pak Farhanmu saat dia ngga dateng kesini" Celetuk Mawar tanpa dosa.
"Sembarangan banget kamu kalau ngomong maw, hati aku udah penuh dengan Farhan ya, mau seganteng apapaun yang mengisi nanti di depan, sorry, aku ngga akan tertarik. Farhan emang nyebelin tapi dia pemenang di hati aku" Jelas sabina dengan menekan kalimat terakhirnya.