Aku Tetap Mau Kamu

826 64 3
                                    


Setelah menikmati soto buatan bi inah semalam, Marsya memutuskan kembali menginap di rumah mondy, selain karena bisa tidur bareng bi inah, hujan yang sangat lebat juga menjadi alasannya tak bisa pulang dan tentu saja karena Mondy tak mengizinkan juga.

Keesokan paginya,
Marsya sedang membantu bi inah merapihkan taman kecil di rumah Mondy. Sedang Mondy, ia mengecek mobil  di bantu pak Tarjo. Mereka terus bercengkrama menikmati suasana pagi yang sejuk di kota tercinta ini yaitu Bandung.

Setelah selesai membantu bi inah dan Mondy selesai merapihkan mobil, kini mereka berdua tengah menikmati sarapan yang telah di siapkan bi inah.

"Rey, ko motornya babas gaada? Dia ga pulang semalam?"tanya marsya Sambil menyuap buah payanya

"Mmm, kayaknya engga sya"

"Ko kayaknya Rey? Kamu coba dong telfon dia lagi dimana? Pastiin dulu dia baik-baik aja Rey"

"Iya syabil ntar aku telfon ya"

"Rey sekarang Rey" Pinta Marsya,
Sebenarnya Mondy tau Baskara ada dimana karena semalam Nanaz telfon dia kasih tau kalau Farhan kecelakaan. Jadi semalaman Baskara temani Nanaz di rumah sakit, dan mereka berdua sepakat buat ga kasih tau Marsya.

"Neng Marsya khawatir ya sama aa?" Tanya pak Tarjo yang sedang menyeruput kopi panasnya.

"Khawatir dong pak, apalagi babas ga kasih kabar sampai pagi ini"

Marsya khawatir karena ia belajar dari pengalaman kemarin tentang Shena. Takut kehilangan kabar dari orang yang ada di sekitar dia.

"Yaudah oke, ini aku telfon sekarang ya syabilku sayang" Lalu Mondy menghubungi nomor Baskara tapi ga nyambung dan beberapa detik kemudian suara motor Baskara terdengar dan memasuki garasi.

"Weeeh enak banget lagi pada sarapan nih, aa mau ikutan dong bi" Ucap Baskara mencoba ceria, ia tau pasti calon kaka iparnya ini khawatir dengannya karena semalam ia tidak pamit dengan Marsya.

"Ini dia si kunyuk baru pulang, HP lo kenapa ga aktif ha? Syabil khawatir tau ga?!"

"Ehehehe sorry bang HP gue lowbat, duhh senangnya di khawatirin sama kaka ipar, lo mending cepetan nikahin ka Marsya deh bang, biar kalau gue telat pulang ke rumah ada yang khawatirin gue deh ehehe" Ucap Baskara yang sedang berjalan menuju mereka.

"Eh si kunyuk bener-bener lo ya, nikah tuh ga se gampang itu, butuh persiapan yang ga main-main  jadi awas lo asal ngomong lagi" Balas Mondy sambil menimpuk Baskara dengan tisu yang dipulung.

"Wetsss ampun bang, ka syaaa tolongin gue dong, masa adiknya baru sampe udah di timpukin tuh" Jelas baskara yang lari ke belakang bangku Marsya untuk berlindung

"Haha Rey kamu galak banget sama babas ih"

"Kita mah udah kenyang neng, ntar siangan juga saling cari abis berantem gini" Balas pak Tarjo dan di setujui bi inah, yang sudah hapal kebiasaan Mondy dan Baskara.

"Ya kan ka sya abang galak sama gue, tolong bilangin dong ka sya jangan galak sama adiknya" Tanpa sadar Baskara memegang pundak Marsya sambil berbicara

"Heh ngapain lo pegang-pegang pundaknya syabil, pindahin ga tangan lo dari situ! Cepat!!" Titah Mondy dan Baskara langsung mengangkat tangannya.

"Wetsss,sorry... Lupa abangku.. Udah ya jangan marah lagi, laper nih adeknya belum sarapan huhu" Jelas Baskara menampilkan wajah sedih.

"Rey udah Rey, malu sama makanan. Nih bas buka mulut lo cepet, gue suapin sini, abis itu lo cuci tangan dulu sana baru lanjut makan sendiri ya" Ucap Marsya sambil membawa sendok berisi lopis untuk suapi Baskara.

Soulmate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang