Aku Ikhlas

1K 69 13
                                    

"Good night Love, aku ngga akan ganggu istirahat kamu" Balas mondy kemudian ia melajukan mobilnya menyusuri jalanan Lembang menuju Bandung kota.

Setelah perjalanan 10 menit, Mondy mencoba memanggil Marsya untuk memastikan apakah Marsya sudah terlelap namun tak ada jawaban. kemudian ia hentikan mobil untuk mengecek kondisi kekasihnya. Ia pakaikan jaket untuk menutupi badan Marsya dan ia kecup kening wanita yang sangat ia cintai ini.

"I love you Love, jangan marah terlalu lama ya, aku ngga kuat sayang. Maafin aku atas malam ini dan terimakasih karena kamu tetap disisiku sekarang" Ucapnya dan mengusap pipi Marsya sekilas lalu kembali ke kemudi depan.

*****

Pov Sabina

Setelah bingung ingin membawa Nathan kemana, akhirnya sabina memutuskan membawa kembali Nathan ke kitchen nya. Karena hanya itu tempat yang ia tau.

"Ka duduk disini dulu ya, aku ambil es batu dulu untuk kompres kamu" Ia bantu nathan duduk di kursi makan lalu segera ia ambil es batu dan wash lap untuk kompres Nathan.

"Tahan bentar ya ka" Ucap sabina setelah kembali

"Non" Panggilnya sedikit sulit

"Iya"

"Udah cukup, aku bisa sendiri non, mending kamu sekarang cek kondisi farhan, dia butuh kamu"

"No ka, aku harus bantu kamu kompres dulu" Tolak Sabina.

Nathan langsung memegang tangan sabina yang tengah mengompres wajahnya. "Non aku bisa sendiri, kamu cek kondisi farhan ya" Ucapnya lembut dengan wajah sedikit memohon.

"Kenapa kamu semakin nyebelin si ka, aku lebih khawatir sama kamu saat ini, karena kamu ngga salah. Farhan salah udah salah paham sama kamu. Dia ngga tau apa-apa." Balas Sabina kesal atas respon Nathan

"Non, justru karena dia ngga tau apa-apa jadi kamu harus cek kondisi dia, mungkin kalau mondy yang peluk kamu dia ngga akan semarah ini. Tapi ini karena aku. Aku ngga mau kalian berantem karena aku lagi Non. Udah ya sekarang kamu harus lihat kondisi dia." Pinta nathan, sabina langsung menghela nafasnya.

Ia masih ngga ngerti dengan jalan pikiran nathan. Jelas-jelas farhan memukulnya dua kali dan terlebih ia sudah terlanjur bilang kecewa, masa sekarang harus balik dan ngecek kondisi farhan.

"Oke aku ke atas lagi buat cek kondisi farhan. Kamu yakin bisa sendiri ka?"
Nathan tersenyum

"yakin, aku bisa sendiri Non." Balas nathan yang masih memegang tangan sabina, ia elus sebentar tangan mungil menggemaskan itu.

"Non tunggu sebentar" Tahannya, nathan bangun dan mencari sesuatu.

"pakai ini, baju kamu sudah cukup basah, setidaknya jaket ini mencegah angin malam masuk ke tubuhmu, aku ngga mau kamu ikut sakit Non" Nathan merapihkan jaketnya ke tubuh mungil sabina, hatinya hangat karena Sabina menerima perhatiannya dan secara bersamaan hatinya juga sakit melepas Sabina ke atas.

"Selesai. pakai jaket asal aja masih cantik" Puji nathan dan sabina meneteskan air matanya.

"Hey ko nangis, adakah perkataanku yang menyinggung mu Non?" Nathan menghapus air mata sabina yang turun membasahi pipinya dengan usapan lembut, ia sedang memberitahu Sabina secara tersirat kalau cintanya tulus.

"Kamu bodoh banget ka, mencintai aku yang ngga cinta sama kamu. Kamu harus bisa mencintai perempuan lain karena kamu ngga ada kurangnya ka. Jangan menjadi sendiri, ayo buka hatimu untuk orang lain hiks" Ucap sabina, tanpa sadar ia terisak.

Tangisnya pecah atas Nathan yang sangat mencintai dirinya.

"Mungkin suatu hari nanti aku bisa buka hati untuk orang lain, tapi engga sekarang Non. Masih ada nama kamu yang menjadi tahta tertinggi di hati aku walaupun aku sudah berkata ikhlas---" Nathan belum sempat menyelesaikan ucapannya tapi Sabina sudah masuk ke dalam pelukannya. Membuatnya sangat terkejut.

Soulmate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang