this is a oneshot that tells about freflo, there are no other ships besides freflo here!
jangan mencari yang tidak ada.
warning!
oneshoot ini berisikan kumpulan cerita cerita freflo dan ini mengandung kalimat kotor, kekerasan.
kadang freya dom, kada...
____ jika bukan karena tentang keegoisan, mungkin kita akan tetap bersama dan tidak akan salah paham satu sama lain.
dan tentang buang muka pas ketemu kamu, bukannya gak peduli atau sombong, padahal dalam hati mau banget lihat keindahan mata kamu, tapi aku takut kalo lihat kamu nanti perasaan ini kembali dan akan terus-menerus merasakan luka itu lagi.
i love you until when, tapi aku gak tau harus berbuat apalagi, kalo memang kita gak di takdirkan untuk bersama. aku bakalan belajar untuk bisa iklasin kamu sama yang lain, flora shafiqa.
i hope you continue to be happy.
"is my struggle really in vain, flo?" aku menatapnya dengan sendu, sementara dirinya ia memegang lengan seorang pria di dekatnya.
"maaf, frey."
"kalo mau cari yang lain, yang lebih baik dari gue dong." aku tersenyum kepada pria itu, pria tersebut hanya terdiam dan menatap ku dengan tatapan dinginnya itu.
"gue gak takut sama lo, aldo." bisik ku kepada sang pria lalu meninggalkan mereka berdua begitu saja.
"selera kok, rendah."
jakarta. Indonesian. pukul 16.11 sore.
aku terbaring di ranjangku, sambil memainkan handphone ku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"gue gamau pergi.. tapi kasian juga kalo flora nungguin lama." aku beranjak dari ranjangku dan bersiap-siap untuk bertemu dengan dirinya kembali.
jakarta. Indonesian. pukul 17.55
di sebuah caffe yang cukup luas dan seseorang yang sudah lama menunggu kehadiran ku, "i've been waiting a long time."
aku menghampirinya dan duduk di hadapannya. "jadi, buat apa lo nyuruh gue kesini?" ia berdiam sebentar dan menghiraukan perkataan ku.
ia mulai membuka mulutnya dan menjelaskan semua apa yang terjadi padanya dan diriku. "jadi, lo suka karena dia seorang pahlawan di sekolah?"
"biar gue beritahu sesuatu."
"tentang pahlawan, flora."
"seorang pahlawan akan mengorbankan sesuatu demi kebaikan yang lebih besar, untuk kebaikan dunia."
"dan, gue engga punya semua itu."
"sepertinya gue juga sanggup membakar dunia ini untuk lo, flora." gadis yang berada di hadapan ku terdiam dan menatap ku dengan sangat serius.
"maksud kamu?"
"lo pasti tau suatu hari nanti." aku tersenyum padanya dan menunjukkan sesuatu kepadanya.
"ini kan, seorang pahlawan yang Lo maksud? sayangnya dia mengorbankan sesuatu yang lebih besar untuk seorang wanita di dalam sebuah perhotelan." ia masih saja terdiam dan terus-menerus menatap foto yang ku tunjukkan.
"editan."
"mau gue liatin secara asli?"
"dia gak mungkin lakuin itu."
"mungkinkah? gue rasa engga."
"jangan suka bercanda kek gini, freya."
"siapa yang bercanda? gue gak bercanda tuh dan gak bermaksud apapun."
ia menghembuskan nafasnya pelan, dan tetap menatapku dengan tatapan yang sudah tidak bisa di artikan lagi. "gak lucu."
"he's just a fake hero, why do you trust him? you stupid woman." ___
