Happy Reading 🐈
•
•
•Pagi ini, Damian terlihat sangat bahagia karna istrinya sudah habis masa pantangan.
Kini mereka berdua tengah berada di meja makan untuk sarapan dengan menu lontong sayur dan bermacam kue basah lainnya.
"Yang, nanti minta uang, ya" pinta Damian pada tari yang tengah menyantap lontong sayurnya
"Hm"
"Ck, jawab yang bener, yang" rengek Damian
Tari menelan makanannya lalu melihat wajah sang suami yang kini tengah melihat nya dengan wajah yang sudah masam.
"Kamu pegang aja kartu ATM kamu sendiri, mas, jadi kalau mau beli apa apa gak perlu minta ke aku lagi, ribet tau gak"
"Gak mau, sayang" balas damian yang membuat tari menghela nafas lelahnya
Damian menyerahkan semua credit card nya serta semua gaji nya kepada tari, dirinya tak pernah memegang uang sepeser pun semenjak sudah menikah dengan tari. Jika ingin pergi bekerja, dirinya akan meminta kepada tari uang seratus ribu dan begitu seterusnya jika dirinya ingin membeli sesuatu.
"Mau beli apa memangnya?" Tanya tari
"Rok_____. Eh, beli permen, yang" jawab Damian yang langsung memakan sarapannya
Mendengar itu, tari langsung meletakan sendoknya dan menatap wajah Damian dengan tatapan tajamnya.
"Masih ngerokok kamu?" Tanya tari
Damian yang masih menunduk pun langsung menggelengkan kepalanya dengan ribut saat mendengar pertanyaan dari istrinya, sedangkan tari kini beranjak dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan meja makan.
Melihat istrinya pergi, Damian pun langsung mengejar sang istri karna dirinya tak ingin istrinya marah dan berakhir nanti malam ia tak jadi untuk berbuka puasa.
"Yang, dengerin mas dulu" ucap Damian yang kini memegang pergelangan tangan tari
"Aku gak marah dan aku gak akan ngelarang kamu ngerokok lagi kok, mas. Jadi kamu gak perlu repot repot mau jelasin apapun ke aku"
"Yang" rengek Damian
Tari tersenyum dengan manis lalu menarik tangannya dari genggaman Damian. Setelah itu, dirinya kembali berjalan menuju kamar untuk melihat anaknya yang mungkin masih tidur di dalam baby boxnya.
Damian mengikuti langkah istrinya yang masuk ke dalam kamar dan kini ia melihat sang istri tengah menggendong anak mereka yang ternyata sudah bangun dan menangis ingin menyusu.
Tari membawa buah hatinya menuju sofa yang berada di dalam kamar mereka. Setelah itu, ia duduk dan langsung memberikan sang anak asi agar anaknya berhenti menangis.
"Sayang" panggil Damian yang sudah duduk di sofa yang berhadapan dengan tari
Tari mendongakkan wajahnya lalu mengangkat kedua alisnya dengan maksud bertanya ada apa?
"Ihh, jangan marah, mas tadi cuma salah ngomong. Mas bukan mau beli rokok, ayang" rengek Damian lagi
Tari tak menggubris rengekan suaminya dan kini tangannya terulur untuk mengelus kepala anaknya dengan lembut.
"Cepat gede ya, dek, biar mama punya temen buat jalan jalan dan kita pergi dari sini buat cari papa baru. Papa yang bisa dengerin nasehat mama dan pastinya papa yang seumuran sama, mama. Tapi, kalau ada papa yang brondong, mama juga mau kok, sayang" ujar tari
"COBA AJA, YANG, COBA! DIA BAKAL MATI DI TANGAN MAS!" Teriak Damian dengan urat leher yang tampak sangat jelas di leher nya hingga membuat areum terkejut dan menangis dengan kencang
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.