31

5.7K 252 34
                                    

Happy Reading 🐈



18:25

Tari dan Damian kini sudah berada di dalam mobil untuk pulang ke rumah mereka, Damian tadi langsung membawa tari ke rumah sakit saat istrinya itu muntah muntah dan wajahnya sangat pucat.

Damian belum menjalankan mobilnya dan masih memandang wajah pucat sang istri yang masih tak mau melihat wajahnya.

"Sayang, inget kan kata dokter tadi. Kamu gak boleh banyak pikiran" ucap Damian

"Ya" balas tari seadanya

"Yang, mas ben_____.

"Cepet jalan, aku mau pulang"

Damian menghela nafasnya lalu segera menjalankan mobilnya untuk pulang ke rumah mereka, sedangkan tari langsung menyandarkan tubuhnya di kursi sembari memejamkan kedua matanya.

Tari masih tak menyangka jika dirinya saat ini tengah mengandung anak Damian, dirinya juga takut tak bisa menjaga areum dengan baik saat perut nya nanti semakin membesar.

"Baik baik di dalam sini ya, nak. Kuatin mama terus" bathin tari sembari mengelus perut nya yang masih rata

"Nanti kita mampir ke toko buah ya, sayang" ucap Damian

Tari hanya diam seakan dirinya hanya sendirian saja di dalam mobil, ia masih merasa sakit hati kepada Damian karna prank bodohnya yang berhasil membuat hati nya begitu terluka.

"Sayang, mas ngomong sama kamu loh" ucap Damian lagi

Tari kini membuka kedua matanya tanpa ingin menoleh ke arah suaminya sedikitpun, ia hanya memandang ke arah depan dengan tangan yang masih berada di perutnya.

"Terserah kamu mau mampir kemana aja, kamu gak perlu ngomong atau izin sama aku" balas tari

"Loh! Kok gitu sih, yang? Kamu istri mas, udah seharusnya mas ngomong atau minta izin sama kamu"

"Mulai sekarang gak perlu lagi, kita urus aja urusan kita masing masing" ucap tari

Mendengar itu, Damian langsung saja menepikan mobilnya di pinggiran jalan lalu memiringkan tubuhnya untuk melihat wajah pucat sang istri.

"Mas paham kalau kamu masih marah sama mas, yang. Tapi tolong jangan ngomong kayak gitu, kamu istri mas" ucap Damian

"Apa selama ini aku pernah nyakitin hati kamu? Atau selama ini ada omongan aku yang buat kamu sakit?" Tanya tari

"Gak ada, yang, kamu gak pernah nyakitin mas dan omongan kamu gak pernah bikin mas sakit" jawab Damian

"Terus kenapa kamu selalu nyakitin aku? Apa tujuan kamu sebenarnya? Aku juga punya hati, gak selamanya aku bisa nahan sakit yang kamu kasih ke aku"

"Jangan ngomong gitu, yang, mas bener bener minta maaf sama kamu, mas janji ini yang terakhir kalinya mas nyakitin kamu"

Tari menggelengkan kepalanya lalu meminta Damian untuk kembali menjalankan mobilnya, Damian yang sudah tak tau harus bagaimana membujuk istrinya pun hanya bisa terdiam tanpa tau harus bagaimana lagi. Kini Damian merasa mual dan kepala nya terasa sangat pening saat dirinya berfikir jika sang istri tak bisa memaafkannya lagi, Damian pun keluar dari mobil untuk meraup udara sebanyak banyaknya yang tak ia dapatkan dari dalam mobil.

Setelah dirinya keluar dari mobil, Damian yang ingin berjalan ke depan mobilnya pun tiba tiba di tabrak oleh sepeda motor dari belakang dan membuat tubuhnya terpental ke depan.

BRAAAK..

"Mas!" Teriak tari dari dalam mobil

Tari yang melihat kejadian tersebut dengan jelas pun langsung keluar dari mobil dan berlari menghampiri suaminya yang sudah tergeletak tak sadarkan diri.

MY FIERCE HUSBAND [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang