Happy Reading 🐈
•
•
•2 minggu berlalu, kini rumah tangga Damian sudah baik baik saja dan kembali seperti semula. Tari pun tak ada mengalami mual atau pun hal lainnya seperti ibu hamil pada umumnya. Namun, yang merasakan hal itu adalah Damian. Damian tak bisa melakukan apa apa karna hidungnya sangat sensitif terhadap bau dan akan muntah sehingga membuat perutnya menjadi sakit karna terlalu sering memuntahkan sesuatu yang merupakan cairan bening saja.
Saat ini, Damian masih tidur bersama areum yang tidur di kasur yang sama. Sedangkan tari sudah bangun dan mandi karna tubuh nya sangat merasa gerah, padahal hari baru pukul 6 pagi dan sedang dingin dinginnya.
"Oeek..Oeek.."
Tari menolehkan kepalanya ke arah suara saat mendengar tangisan dari anaknya, ia yang baru selesai memakai baju pun langsung menghampiri ranjang dan langsung naik ke atas ranjang saat sudah berada di dekat anaknya.
Tari mengangkat tubuh kecil areum lalu mencium pipi lembut areum berulang kali.
"Anak mama mau nen ya, hm?"
"Oeek..Oeek.."
Tari terkekeh lalu membuka kancing daster yang ia kenakan. Setelah itu, ia mengeluarkan payudaranya dari dalam bra dan langsung menyodorkan putingnya ke dalam mulut kecil areum. Mendapat sumber nutrisinya, areum pun langsung menyedotnya dengan kencang sembari melihat wajah ibunya yang tengah tersenyum.
"Kenapa liatin mama kayak gitu, sayang?" Tanya tari sembari mengelus kepala areum dengan sayang
Areum mengedipkan kedua matanya dengan lucu seakan menjawab pertanyaan dari ibunya dan hal itu membuat tari semakin gemas dengan anak perempuannya tersebut.
"Ma" panggil Damian dengan suara serak nya
Tari yang tengah sibuk dengan areum pun langsung menolehkan kepalanya ke samping dan melihat Damian sudah bangun.
"Kenapa, pa?"
"Peluk" rengek Damian
"Iya, mama nyusuin elyn dulu"
Damian menganggukkan kepalanya lalu menggeser tubuhnya agar mendekat pada istrinya. Setelah itu, Damian mengelus elus paha sang istri yang tersingkap dengan lembut sembari memejamkan kedua matanya.
Areum yang sudah puas dan kenyang pun langsung kembali tidur dengan nyenyak seakan tau jika ayahnya kini tengah menginginkan sang ibu, tari pun kini menarik puting nya dari mulut kecil areum dan langsung turun dari ranjang untuk meletakan anaknya ke dalam baby box.
"Aaa mau kemana?" Rengek Damian lagi saah tari turun dari ranjang
"Elyn tidur, pa, mama mau taro di baby box nya" Jawab tari yang langsung berjalan menuju baby box
"Manja banget, heran" bathin tari
Setelah sampai di dekat baby box sang anak, tari pun langung meletakan tubuh mungil tersebut ke dalam baby box. Setelah itu, tari kembali ke ranjang setelah dirinya mencium pipi areum dengan lembut.
Kini tari sudah berada di atas ranjang dan sudah memeluk tubuh suaminya yang tadi minta di peluk, tari mengelus kepala belakang sang suami dengan lembut dan sesekali mencium pucuk kepala suaminya.
"Masih sakit perut nya?" Tanya tari karna tadi malam Damian muntah muntah lagi
"Ndak sakit lagi, ma"
"Mau makan apa hari ini? Mama masakin" tanya tari lagi
"Ndak mau, nanti papa muntah lagi kalo nyium bau makanan"
"Masa gak makan terus sih, pa, nanti kamu malah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.