05

13.6K 376 42
                                    

Happy Reading 🐈



Pagi ini, wajah Damian sangat berbeda. Wajah yang biasanya sangat datar dan dingin, kini berubah menjadi berseri seri serta sering tersenyum hingga membuat para murid perempuan di sekolahnya menjadi meleleh karena melihat gummy smile damian yang sangat sulit untuk mereka lihat.

Damian yang sudah berada di dalam ruangannya pun langsung duduk di kursi nya dan langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celana olahraganya, ia menyalakan ponselnya lalu menggeser layar ponsel tersebut dan kemudian mencari kontak tari yang ia tulis dengan nama My Baby.

Damian menelpon tari dan ingin mendengar suara indah tari yang baru saja kemarin menjadi kekasihnya walaupun dengan paksaan. Ponselnya sudah berada di telinganya dan Damian dengan sabar menunggu panggilan nya di jawab oleh tari.

Namun, setelah beberapa saat dirinya menelpon, tari tak kunjung menjawab panggilannya dan membuat Damian langsung badmood. Damian meletakan ponselnya di atas meja lalu berdiri dari duduknya untuk melepaskan jaketnya.

Drrrt..

Drrrt..

Drrrt..

Ponsel Damian bergetar dan ia langsung menyambar ponselnya dari meja, ia menggeser tombol hijau lalu meletakan ponselnya di telinga.

"Dari mana aja, sih? Kenapa tadi mas telfon gak di angkat angkat?" Tanya Damian langsung

"..."

"Hallo? Kenapa diem?"

"..."

"Hish! Kam_____.

"Heh, tai! Lo gak liat nama penelpon nya siapa?" Tanya seseorang dari seberang sana

Damian langsung terdiam dengan kedua matanya yang berkedip dengan sangat lucu saat mendengar suara sang Abang lah yang terdengar di seberang sana. Dengan cepat, Damian langsung menarik ponselnya dari telinga dan melihat nama abangnya yang tengah ternyata menelpon dirinya.

Damian pun langsung mematikan ponselnya lalu duduk di kursi kerjanya dengan wajah yang sudah ia telungkup kan di atas meja karna merasa sangat malu.

"Aaaaarghhhhh" teriak Damian

Ting..

Ponselnya kembali berbunyi dengan sebuah pesan yang masuk di ponselnya.

Damian pun menegakan kepalanya lalu melihat siapa yang mengirim nya pesan.

Dafian..

"Mas, niyeee, wkwkwk"

"Bacot!

"Kiw kiw, cekurukuk! Kenalin dong ke gue. Siapa tau jadi jodoh gue sekaligus jadi kakak ipar, Lo"


"Mau mati Lo sama, gue?"

"Hahaha, gitu Bae ngegas. Nanti siang datang ke ruangan gue, ada yang mau gue omongin sama Lo. Ini pesan dari kakek"

"Hm"

Dafi hanya membaca balasan dari adiknya yang sangat amat singkat tanpa berniat membalasnya, sedangkan Damian sudah malu karna ketahuan berbicara seperti tadi.

Drrrt..

Drrrt..

Drrrt..

MY FIERCE HUSBAND [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang