Happy Reading 🐈
•
•
•"Cium aku lagi" pinta tari
"Gak ah, mas gak suka bibir anak SMA" goda Damian
Tari menarik dirinya dari pelukan Damian, kemudian ia berbaring di sofa dengan posisi memunggungi kekasihnya itu.
Damian hanya terkekeh melihat aksi tari yang menurutnya sangat menggemaskan. Namun, dirinya tak akan membujuk tari yang sedang merajuk dan Damian malah berjalan menuju kamar nya untuk segera membersihkan tubuhnya yang sudah gerah dan terasa sangat lengket.
Merasa tak ada yang ingin membujuknya, tari pun membalikan tubuhnya dan tak melihat siapa siapa lagi di ruang tamu apartement tersebut.
"Jahat banget, sih!" Pekik tari yang sudah teramat kesal
Tari kini bangun dari berbaring nya dan merasa sangat lapar, dirinya tak mungkin pergi ke dapur apartement Damian dan langsung memakan apa yang ada di dalam kulkas kekasihnya itu. Tari masih punya malu, teman teman. Pikir tari.
"Dia kemana, sih? Masa ninggalin aku sendirian di sini" gumam tari sembari melihat sekeliling nya
Tari pun kini berdiri dan berjalan entah kemana untuk mencari keberadaan Damian. Sambil berjalan, mata tari tak lepas dari foto foto yang terpajang di dinding apartement Damian. Di sana ada foto kepala sekolahnya yang sedang merangkul damian, tari pun langsung mengerutkan dahinya saat melihat foto tersebut.
"Muka mereka gak mirip, gantengan pak dafi. Gak mungkin mereka saudara" gumam tari
Tari kini melihat foto yang bersebelahan dengan foto dafi dan Damian tadi. Di sana damian tengah bergandengan tangan dengan bella, wajah mereka berdua sama sama tengah tertawa lepas dan sangat bahagia.
"Helleh, kata nya gak ada apa apa sama buk, Bella. Dasar kadal" tari pun mengomel di sepanjang mata nya yang masih melihat lihat foto yang terpajang di dinding apartement Damian
Tanpa dirinya sadari, Damian sedari tadi mendengar omelannya yang sedang memaki dirinya.
Damian pun berjalan menghampiri tari lalu memeluk tubuh tari dari belakang.
"Ihh, ngagetin tau, gak!" Ucap tari yang terkejut karna Damian tiba tiba memeluk nya dari belakang
Damian tak membalas ucapan tari dan kini ia meletakan dagunya di bahu tari.
"Gak boleh ngomel ngomel, sayang. nanti adek bayi nya gak nyaman di dalam sini" ucap Damian sembari mengelus perut tari yang masih rata
"Kata nya gak punya hubungan apa apa sama buk, Bella. Tapi nyata nya? Kalian pacaran, kan?" Tuduh tari
"Menuduh lebih kejam dari pada Fitnah, sayang"
"Halah"
Tari melepaskan kedua tangan Damian yang tadi memeluk perutnya, ia membalikan tubuhnya menghadap Damian dengan wajah yang sudah cemberut.
"Kita gak usah nikah aja, aku gak mau di bilang perebut pasangan orang" ucap tari
Damian lagi lagi tak menanggapi ucapan tari barusan, ia berjalan menuju sofa dan langsung berbaring di sana dengan tangan yang sudah sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.
Tari terus terusan di buat kesal oleh Damian yang selalu meninggalkannya, ia pun menyusul Damian ke sofa dan langsung duduk mengangkang di atas perut Damian.
"Aduuh" ucap Damian saat tari duduk di atas perutnya
"Mas gak denger ya yang aku omongin tadi?"
Damian meletakan ponselnya di atas meja, kemudian kedua tangannya meraba paha mulus tari dengan menggigit bibir bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.