Happy Reading 🐈
•
•
•10:25
Tari dan anak laki laki nya sudah di perbolehkan pulang ke rumah dan sekarang mereka sudah dalam perjalanan pulang dengan damian yang menyetir sangat nyantai.
"Mau beli sesuatu gak, ma?" Tanya Damian
"Enggak deh kayak nya, pa"
"Oke, sayang" Balas Damian yang kembali fokus pada jalanan
Fabian kini menangis karna merasa haus dan tari pun langsung menurunkan resleting daster nya lalu mengeluarkan payudaranya dari dalam bra kemudian memasukan puting susu nya ke dalam mulut kecil Fabian.
Mendapati sumber nutrisinya sudah berada di dalam mulut, Fabian pun langsung menghisapnya dengan kuat karna ia benar benar sangat haus saat ini.
"Kita pulang ya, dek, ketemu sama mbak, Elyn" ucap tari
"Papa kangen banget sama Elyn, ma"
"Mama juga kangen, pa" balas tari sembari melihat foto areum yang tergantung di bawah cermin mobil Damian
Tari kini mengelus kepala Fabian dengan lembut sembari menatap wajah Fabian yang sangat mirip dengan suaminya tersebut, kedua anaknya sama sekali tak ada yang mirip dengannya dan hal itu membuat tari sedikit kesal kepada Damian.
"Anak anak kok mirip kamu semua sih, pa!" Ucap tari
Damian yang tengah fokus pada jalanan pun langsung menolehkan kepalanya ke arah tari dan langsung tersenyum.
"Terus mau mirip sama siapa lagi, sayang? Kan papa, papa nya mereka" balas Damian
"Ya gak harus dua dua nya lah mirip. Mama yang hamil 9 bulan, masa malah muka papa yang mirip sama mereka" ucap tari lagi
Damian kini hanya bisa terkekeh dan tak tau lagi harus berkata apa kepada istrinya, dirinya juga tak tau kenapa anak anak mereka bisa mirip dengan wajahnya dan tak ada yang mirip sama sekali dengan wajah istrinya.
Setelah beberapa saat berdebat tentang wajah anak anak mereka, kini mobil yang Damian kendarai sudah sampai di kediaman Damian dengan selamat.
Damian dan tari keluar dari mobil secara bersamaan dan kini mereka berdua berjalan menuju pintu utama rumah mereka untuk masuk ke dalam rumah. Tari sangat tak sabar untuk bertemu dengan anak perempuannya yang sudah dua hari ini tak ia lihat, begitu juga dengan damian yang sudah sangat rindu dengan anak perempuannya yang selalu ia timang setiap hari.
Ceklek..
Damian membuka pintu rumahnya lalu mendorong pintu tersebut agar terbuka dengan lebar.
"WELCOME HOME BIAN DAN MAMA!" Teriak para bujang saat melihat pintu rumah utama Damian terbuka dari luar
Tari dan Damian langsung terlonjak kaget saat melihat para sahabatnya berada di dalam rumahnya, di sana juga ada kedua kakaknya dan juga kedua orang tuanya yang sedari tadi sudah menunggu kepulangan cucu ketiga mereka.
Damian yang melihat areum berada di dalam gendongan Tyas pun sudah tak sabar ingin menggendong anaknya itu. Namun, ia tahan dulu karna tubuhnya sudah pasti banyak kuman yang menempel dari rumah sakit dan dirinya tak ingin kuman kuman tersebut berpindah ke tubuh anaknya.
Sinta kini mengambil alih cucu laki lakinya dari dekapan tari dan ia pun langsung menyuruh tari untuk segera mandi, tari langsung menurut karna tubuhnya memang sudah sangat lengket dan harus di bersihkan.
Mereka semua kini berjalan menuju ruangan keluarga dan akan berkumpul di sana sembari menunggu tari selesai dengan kegiatan mandinya. Sesampainya di ruang keluarga, Tyas meletakan areum di kasur baby nya dan sinta pun ikut meletakan Fabian di kasur baby nya yang sudah di sediakan di sana sebelum Fabian pulang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.