4. Gebetan?

5 1 0
                                    

Hai haiii semuaaa.. kembali lagi bersama ak- apaansih kok jadi nge yutub

ya maappp.. haii kalian baca ini sambil apa?? rebahan kah? makan kah? atau.. kayang kah?!

hebat kalian klo bisa..

yauda tnpa lama²

capcuuss bacaa

happy reading!

happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Aghis, tolong mintain uang bensin dong" pinta a Toni yang kebetulan papasan sama Aghis yang baru datang. Dari semua teman kerjanya, yang belum menikah dan yang lebih muda itu hanya Aghis dan Dion. Yap, semuanya telah menikah.

"Siap abang" Aghis memperagakan seperti tentara yang sedang hormat. Begitulah di tempat kerjanya ini, mereka sudah menganggap semuanya adalah keluarga. Seperti Aghis yang menganggap semua teman laki-laki adalah abangnya.

"Buruan lu, gua mau berangkat ini" Aghis mengangguk sambil berlari kecil.

"Nih a', 20k kan?" a Toni mengangguk lalu segera bergegas pergi mengirim.

Kini giliran Aghis muat barang lagi. Setelah bergantian dengan teh Niana.

Sebenarnya ia takut salah lagi. Kalau sekali lagi ia melakukan kesalahan. Aghis takut bos nya tidak akan memaklumi lagi, tapi langsung memecatnya saat itu juga.

Ini adalah pengalaman kerja pertama Aghis, maka dari itu saat ia melakukan kesalahan, hal itu terus menganggu nya.

"Woi!! malah bengongg!! ini apa aja buru barang nya?" Aghis menyadarkan diri dari lamunannya. Kalau terus kepikiran seperti ini, takut nya menganggu konsentrasi bekerja Aghis.

"Eh iya, ambil Masasi sama Mie 4 ayam dua dus" Dion dan Bani segera mengambil barang yang di sebutkan Aghis. Bani itu supir.
.
.

Saat ini Aghis tengah menghitung uang kiriman sambil mengobrol dengan Dion dan om Gerry. Mereka membicarakan apapun sesekali di barengi candaan yang membuat mereka tertawa bersama. Namun di sela-sela pembicaraan mereka Aghis memperhatikan Dion yang sedang menatapnya.

Om Gerry pamit untuk makan, kini tinggal Dion dan Aghis yang mendadak canggung. Bukan karena apa-apa, pasalnya Dion terus menatap Aghis. Aghis tak mau kalah, ia balik menatapnya.

"Mau main mata-mata an? hayuu" tantang nya sambil terus menatap mata Dion. Dion yang di tatap masih terus diam. Hingga saat Aghis dengan sengaja melemparkan kiss jauh. Mata Dion berkedip, lalu dengan sengaja ia alihkan pandangannya.

"Hahahaha kalahhh" seru Aghis yang tidak menyadari kalau Dion tersenyum tipis di kala ia mengalihkan pandangan.

"Yang kalah traktir" ucap Aghis meledek. Dion mengernyit "Lah kaga ada ya perjanjian kek gitu" Aghis tersenyum jahil.

"Lagian gitu aja kalah" Aghis merasa kalau Dion sedang menahan salting. Tapi ia tidak mau terlalu percaya diri. Sebab Dion memang di juluki playboy di tempat kerjanya, karena sering berganti pasangan.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang