44. Kembali

1 0 0
                                    

Ada yang bisa nebak?

judulnya 'kembali'

nah itu nyata apa engga yaaa???

komen yeahh

enjoy your reading!!!

enjoy your reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Aghis terbangun dengan matanya yang masih menyesuaikan cahaya. Matanya menatap sekitar, tembok ber cat putih. Di samping nya ada infus yang selangnya menempel di tangannya. Ia sudah menduga, ini pasti rumah sakit.

Pintu ruangannya terbuka, muncul ibu nya yang sedang membawa obat dengan pandangan yang lelah. Ibunya terlihat kurus dengan rambut yang sedikit acak-acakan. Seperti tidak mengurus dirinya sendiri.

Ibu nya terpaku saat melihat Aghis sudah siuman. Lalu matanya terlihat menangis. Ada apa? Tidak biasanya ibu nya menangis. Kalau menangis pun diam-diam, disembunyikan dari Aghis.

Ibunya menghampiri nya dengan tergesa-gesa. Obatnya ia taruh di meja nakas, lalu memeluknya erat.

Mengelus rambutnya kemudian melepas pelukannya. Ibu nya terus menangis sembari menatap nya. Terlihat dadanya naik turun karena sesenggukan. Namun yang ia bingung, mengapa ia tidak bisa mendengar isakan ibu nya?

Aghis menghapus air mata ibu nya yang terus turun. Sembari berkata 'Ibu kenapa nangis?'. Namun lagi-lagi ia tak bisa mendengar apapun, ia tak bisa mendengar suaranya sendiri.

Ada apa ini? Di lihat nya ibu nya dengan pandangan yang bertanya, ibu nya malah semakin terisak.

"Pasien mengalami kerusakan pada gendang telinganya. Ketika terjadi kecelakaan, ada angin masuk melalui papan helm dekat dagu yang menggetarkan lalu menghantam gendang telinga. Sehingga menyebabkan tuli"

"Bukan hanya sekedar tuli sementara, tapi tuli permanen, karena hantamannya begitu kuat dan terjadi secara cepat. Artinya pasien tidak akan pernah bisa mendengar lagi, bahkan untuk hanya mendengar suaranya, ia tidak bisa. Jika di paksa, itu akan membuat telinga nya sakit dan selalu berdengung. Maka dari itu, tolong jangan biarkan pasien banyak berbicara ya Bu" 

Anna menutup mulut nya terkejut. Sandi mengusap wajahnya frustasi. Ghaida sampai menangis. Semua yang mendengar itu terkejut, kecuali Adit yang masih kecil.

Aghis terus berusaha berbicara. Namun sesering apapun ia mencoba, tetap tidak bisa terdengar, telinga nya malah terus-menerus berdengung.

Ibu nya terlihat menulis sesuatu di kertas. Lalu di tunjukkan ke Aghis, tulisannya begini 'Jangan di paksain, nanti kuping mu sakit' Aghis menatap tak percaya ke ibu nya. Lalu buru-buru ia menarik kertas itu dan mulai menulis.

Aghis menunjukkan kepada ibu nya 'Ibu.. aku tuli?'. Tulisan itu langsung membuat air mata ibu nya kembali turun, kali ini sangat deras. Aghis yang melihat itu semakin di buat tak percaya. Dadanya bergemuruh, sakit rasanya.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang