18. Mencurigakan

2 1 1
                                    

Haloo teman-teman aku update lagi

hepi reding!

hepi reding!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Aghis, kamu itu siapa?"

Pertanyaan ini yang ia hindari. Aghis hanya ingin memberi tahu ibu nya saja. Siapa sangka sekarang ia harus jujur menceritakan kehadirannya di sini.

Aghis menghela napas "Aku.. anaknya Anna di masa depan".

Rumi sampai menatap ke arah lain dengan kerutan di dahi nya. 'Kenapa bisa?' hanya itu pertanyaan yang ada di otaknya.

"Iya, kamu gak akan percaya. Tapi ini beneran, aku gak bohong. Buat apa aku bohong? terus halu? engga, aku masih sadar".

Rumi mengangguk-anggukan kepalanya dengan mata terpejam "Jadi kamu anaknya Anna? kok bisa?" tanya nya sembari menatap Aghis.

Aghis mengulum bibir nya "Aku disini punya misi. Awalnya aku juga gak percaya, aku cuma iseng pengen ubah takdir ibu aku. Tapi ternyata di kabulin, dan sekarang aku bingung harus gimana" Rumi menyugar rambut nya.

"Gini deh, buktiin ke aku kalo kamu beneran dari masa depan" Aghis menghela napas berat. Ini yang tidak bisa ia berikan, bukti apa yang ia punya?

Namun Aghis teringat dengan percakapan orang tua Rumi waktu di malam hari. Tentang KTP? boleh kah ia berpikir itu KTP nya? siapa yang tahu kan.

"Ada.. tapi aku gak yakin" ucapnya ragu.

"Dimana? apapun itu, kasih tahu aku dulu. Kalo gak terbukti yaudah, tapi kalo itu buktinya aku bakal percaya" Aghis mengangguk lalu mengajak Rumi ke rumah mereka.

Rumi bingung saat ia di bawa kedepan kamar orang tua nya. Saat ini orang tua nya pergi belanja ke pasar untuk stock jualan besok.

Rumi kini menatap Aghis "Kenapa kamu bawa aku ke kamar ibu bapak ku?".

Aghis menatap kamar ini dengan seksama "Buktinya ada disini".

Rumi mengerutkan dahi nya "Kamu yakin?" Aghis kemudian menatap Rumi dan mengangguk yakin.

Mereka pun membuka pintu kamar itu. Lalu Aghis berjalan ke laci samping kasur. Aghis membuka satu persatu laci, karena ia tidak tahu dimana tepatnya barang itu berada. Laci putih dengan 4 kotak.

Saat ingin membuka laci tengah, Aghis melihat laci bawah yang Rumi buka ada benda berwarna biru. Benda itu terlihat belakang nya ada gambar peta Indonesia. Tidak salah lagi, itu pasti KTP nya. Kalau pun itu KTP ibu nya atau bapaknya Rumi, memang nya KTP jaman ini berwarna biru?

"Nah ini dia" tunjuk nya pada kartu berwarna biru. Rumi yang penasaran pun mengambil KTP tersebut.

Saat membalik KTP itu alangkah terkejutnya, Aghis bukan mendapati KTP nya namun KTP dengan nama Sutrisno. Bukan hanya Aghis saja yang terkejut, Rumi juga.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang