Gaiiss aku mau bilang kalau chapter kli ini sedikit menceritakan sejarah yaw..
karena ada beberapa sodara aku yang ngalamin ini.. kalian tau demo 1998?
aku nge rangkum cerita ini dari sodaraku yang pernah ikut demo itu.
semoga ceritanya bermanfaat untuk kalian yang belum tauu..
enjoy your reading
Hari ini tepat tanggal 18 Mei 1998, demo itu di laksanakan. Aghis sendiri tidak menyangka bahwa ia akan melihat langsung tragedi tersebut. Tragedi yang ia tonton di tahun 2024 melalui YouTube.
Namun kali ini, Aghis akan menghadiri langsung demo itu. Ia termasuk ke dalam jajaran mahasiswa yang melakukan aksi demo menyuarakan pendapat. Sebelumnya ia tidak pernah mengikuti demo.
"Kamu deg deg an gak?" tanya Aghis pada Anna yang sedang bersiap-siap ke kampus. Anna mengangguk.
"Aku takut ihh, takutnya kayak yang di tembak itu loh sama aparat keamanan" Aghis membelalakkan matanya "Sumpah?" Anna mengangguk-angguk cepat.
"Mereka itu mahasiswa di Universitas Trisakti. Ada di koran, katanya ada 6 orang yang tewas. Padahal demo nya juga damai" Aghis menghela napas "Kasian, jahat banget si kapar*t!" Aghis memelesetkan menjadi kata-kata umpatan.
Anna terkejut lalu menepuk pelan pundak Aghis "Hush! Entar kalo di denger, kita yang kenapa-kenapa" Aghis hanya mendengus kesal. Ini alasan ia begitu membenci apapun yang berhubungan dengan pemerintahan.
Sedang asik-asik mengobrol, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar kos nya. Aghis dan Anna sempat tatap-tatapan lalu Aghis yang berinisiatif membuka pintu.
Betapa terkejutnya Aghis saat melihat ada ayahnya di depan pintu, Sandi. Aghis tadinya hendak menutup pintu lagi, namun ia urungkan. Takutnya ada kesalahpahaman lagi.
"Anna belum berangkat kan?" Aghis hanya merespon dengan menunjuk ke dalam kamar menggunakan dagu nya. Sandi melongok ingin melihat Anna. Anna melambaikan tangannya saat tahu orang itu adalah Sandi.
.
."Kalian nanti disana diem aja ya sambil bawa karton ini" Sandi memberikan Anna dan Aghis tulisan karton yang ia buat. Anna dan Aghis memang tidak mendapatkan karton saat pembagian di aula itu.
Aghis membaca tulisan di karton itu "Dengarkan Suara Kami" Lalu matanya menatap karton yang di bentangkan oleh Anna "Jangan Ada Trisakti Kedua" Aghis dan Anna seketika menatap Sandi.
"Kalian kan berdua, nah jejerin aja karton-karton ini ke atas kepala kalian. Satuin, biar jadi kalimat yang cocok" Aghis dan Anna hanya mengangguk-angguk. Mereka tak boleh sembarangan, harus mengikuti aturan.
.
.Kini beberapa mahasiswa dengan jumlah nya yang tak sedikit berjejer di depan gedung DPR. Mereka sengaja memilih disini karena agar bisa dilihat langsung oleh pemerintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate and Fate [End]
Научная фантастикаIni tujuan Aghis.. Aghis berharap ia bisa mengubah masa depan ibu nya dan menghalangi pernikahan ayah ibu nya. Ia tak ingin ibu nya merasakan hidup melarat dengan ayahnya. Maka dari itu, Aghis meminta kepada Tuhannya untuk di beri kehidupan kedua...