22. Pernyataan

3 1 0
                                    

masih di hari yang sama kayak chapter sebelum nya kok

enjoy your reading!!

enjoy your reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Di hari libur nasional ini Aghis manfaatkan untuk menanyai keberadaannya di masa ini ke Sutrisno. Ia yakin hadir nya disini ada sangkut pautnya dengan Sutrisno.

Kebetulan Patmi sedang pergi ke kondangan, Sutrisno tidak ikut karena di suruh Patmi menjaga kedua anaknya.

Aghis segera keluar mencari Sutrisno setelah mandi. Ia melihat bapak angkat nya itu tengah duduk sembari menikmati sebatang rokok dan secangkir kopi.

"Pak, hehe, lagi apa?" Aghis duduk di kursi sebelah Sutrisno.

"Ini lagi menikmati suasana pagi. Loh Rumi mana? tumben gak main kalian, padahal libur" Ucap Sutrisno sembari menghisap rokoknya.

Aghis menunjuk ke dalam rumah "Itu lagi nonton tv, katanya gak bisa main hari ini. Jam 1 siang nanti dia harus ke sekolah, ngurus pentas seni" Sutrisno mengangguk-angguk.

Memang akan di adakan pentas seni sebelum kelas 9 memulai ujiannya. Alasan nya supaya bisa beristirahat dari kegiatan belajar yang padat. Mengingat sebentar lagi kelas 9 akan lulus.

Aghis meremas tangan di pangkuannya. Menimbang-nimbang, apakah ia harus bertanya atau tidak.

Dan Aghis pun memutuskan untuk bertanya. Ia harus berani.

"Bapak gak curiga sama keberadaan Aghis yang tiba-tiba disini?" Sutrisno menatap Aghis bingung "Maksudnya?".

Aghis menelan ludah susah payah "Iyaa.. kan harus nya curiga soalnya Aghis tuh ujuk-ujuk dateng ke rumah bapak. Identitas nya bahkan gak jelas".

Sutrisno terdiam. Apa Aghis sudah tahu tentang ia yang dari masa depan? Apa harus ia bongkar?

"Kamu percaya sama kehadiran kamu disini sekarang?" Aghis tak paham kemana arah pembicaraan Sutrisno.

"Sepertinya percaya ya. Terlihat bahwa kamu sudah mulai terbiasa dengan fakta kalo kamu ternyata dari masa depan" Aghis terkejut. Benar dugaannya, Sutrisno tahu mengenai dirinya.

Sutrisno duduk menghadap Aghis dengan menekuk satu kaki nya "Sama seperti saya yang juga dari masa depan".

Aghis tak terkejut, karena sudah mengetahui fakta ini dari Rumi. Ia balas menatap Sutrisno "Apa alasan bapak ke masa ini? Ingin mengubah sesuatu?" tanya Aghis penasaran. Namun Sutrisno hanya terdiam. Sutrisno membenarkan kembali duduknya menghadap depan.

"Kamu sudah lakukan misi mu?" Aghis hanya diam. Mau bilang sudah tapi belum berhasil.

"Ternyata benar, bapak tahu mengenai Aghis. Makanya bapak biarin Aghis tinggal disini, terus nyekolahin Aghis dengan mudah".

"Tapi gak mudah untuk saya datang ke masa ini" Aghis mengernyitkan dahi nya bingung. Maksud nya?

"Kamu tahu kenapa saya disini?" Aghis menggeleng. Jujur ia tak tahu, dan itu yang ia pertanyakan dari tadi.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang