Epilog

1 0 0
                                    

AAAAAAA UDAH EPILOG AJAA HUHUHUU...

gaiiisss aku mau bilang kalau aku sedihh karena cerita ini udah tamat.

aku ngerasa jadi gak di kejar-kejar lagi sama pikiran untuk menyelesaikan cerita ini.

ini terakhir gaiiss.. semoga maksud nya tersampaikan dengan baik yaa..

semoga ending nya juga gak mengecewakan.

hepii rediinggg!!!

hepii rediinggg!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









'SELAMAT DATANG KEMBALI AGHIS!!!!!'

Teman-teman kerja Aghis berdiri tepat di hadapannya sembari membawa banner dengan tulisan tersebut. Mereka saling menatap dan tersenyum seolah mereka senang dengan keberadaan Aghis.

'AGHIS, AKU KANGEN KAMU!!' Banner dengan tulisan ini di bawa oleh Dion. Mereka semua tertawa melihat tulisan itu.

Aghis terharu, menatap satu persatu teman-teman nya dengan mata yang berkaca-kaca. Rasa bahagianya sulit di katakan dengan tulisan. Sulit mendeskripsikan rasa senang nya.

"Tembak lah Dion!! Bilang 'AKU SUKA KAMU' bukan 'AKU KANGEN KAMU' gimana sih?!" Bang Sen mengejek Dion membuat Dion kesal. Untung Aghis tidak mendengar itu.

"Tauu nihh!! Cemen banget!!" kemudian teh Niana datang menyenggol Dion lalu mendekati Aghis "Eh Ghis! Dion mau ngomong sesuatu katanya" Aghis menatap teh Niana penasaran.

Dion membulatkan matanya lalu mendekati teh Niana dengan tergesa-gesa kemudian mendekap mulut teteh nya yang lemes itu "Teteh ihh!!" Teh Niana tertawa sembari berusaha melepas dekapan tangan Dion.

Dion menatap Aghis lalu menggeleng. Aghis hanya mengerutkan keningnya bingung.

Setelah perayaan kedatangan nya itu Aghis disuruh menemui bos nya.

'Mulai hari ini gua mau move on dari mimpi gak jelas itu' batinnya bertekad. Kemudian berjalan cepat dengan tersenyum senang.
.
.

"Aghis, duduk aja, biar kita yang ngambilin barang. Abis itu cek ya" ucap a Tio sembari mendorong Aghis duduk di kursi dengan pelan. Aghis hanya tersenyum.
.
.

"Aghis ini itung duit kiriman aja, entar teteh yang masukin data nya" ucap teh Hera yang langsung di angguki Aghis.
.
.

"Aghis! Bantu teteh stok opname yuk! Nanti kamu yang ngecek di komputer sama masukin data yang baru ya" Aghis mengangguk lalu mengikuti teh Niana ke gudang belakang.
.
.

Aghis sedang muat barang, saat Bang Sen mendekati nya Aghis sedikit menghindar. Bang Sen yang sadar pun menepuk pundak Aghis.

"Maap ya kalo selama ini gua lancang. Lu pasti takut ya ama kelakuan gua?" Aghis terpaku.

'Jadi Bang Sen udah tau?' batinnya bingung.

Teh Niana datang menepuk pundak Aghis, Aghis menoleh "Gua yang kasih tau. Biar tu anak tau diri gak jail ke anak baru. Lu gak usah takut lagi" lalu menepuk dengan keras punggung Bang Sen.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang