10. Misi di mulai

3 1 0
                                    

Haiii, ketemu lagi sama akuu..

hepi reding!

hepi reding!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Rumiii Aghiiiss!! main yuuukk!!" Hari ini setelah pulang sekolah mereka ada janji jam 2 siang akan bermain.

Aghis yang sedang menonton tv sambil merebahkan badannya di sofa seketika terduduk. Ia dengan semangat masuk ke dalam kamar nya dan Rumi untuk siap-siap.

"Mbak mbakkk!! Anna udah di depan tuhh!!" Aghis merapikan rambut nya lalu menjepit poni nya dengan jepitan kupu-kupu milik Rumi.

Ia memilih untuk tak menggunakan kerudung, karena tak ada yang memiliki kerudung di rumah ini. Waktu ia tiba di depan rumah Patmi, keadaanya sudah tak memakai kerudung. Dan entah kenapa, ia malas melakukan ibadah solat juga. 'Biarlah, gua ini yang dosa' batinnya asal.

Aghis biarkan rambut nya yang pendek sebahu dengan potongan wolfcut tergerai. Biasanya ia kuncir karena sudah kepanjangan. Tapi kali ini ia ingin menyesuaikan gaya nya dengan ibu nya. Memakai baju terusan milik Rumi dan menggerai rambut nya, di tambah dengan jepitan di poni. Aghis menatap diri nya di cermin, lalu tersenyum puas.

Rumi sudah lebih dulu menghampiri Anna. Baru lah Aghis keluar "Waw beda yaaa hahhaah" Anna dan Rumi tertawa bersama. Aghis tersipu malu.

"Biasanya di kuncir rambut nya" komentar Anna yang langsung Aghis balas "pengen kayak kamu, cantik sih keliatannya hehehe" justru malah Anna yang tersipu malu sekarang.

"Yaudah yuk ah kita berangkat!!" semangat Rumi sambil menggandeng lengan kedua temannya.

Hari ini Patmi meliburkan dagangan nya. Entah karena apa, saat Aghis tanya, jawaban nya 'Buat kasih kalian waktu bermain' pengertian betul ya.

Niat mereka hari ini ingin menghabiskan waktu di gunung Tarugongwo. Aghis juga penasaran, seperti apa wujud gunung itu di masa ini. Kalau di jamannya, gunung itu sudah berubah menjadi wisata bermain anak-anak. Karena pemandangan yang indah dan udara yang sejuk, gunung itu di sulap jadi tempat berkunjung.

Lelah nya terbayar saat Aghis sudah sampai di puncak. Ternyata lebih bagus saat ini. Gunung nya masih hijau, belum ada bangunan yang menganggu pemandangan luas di sini. Masih kosong, ia masih bisa melihat pemandangan dari arah mana pun.

"Sejuk ya kan?" tanya Anna pada Aghis yang terpana dan nyaman dengan udara nya.

Aghis mengangguk "Aku kira bakal panas banget, soalnya udah jam 2" Biasanya bakal panas banget kalau sudah jam 12 siang ke atas. Ternyata kalau di gunung malah sejuk.

Mereka menikmati angin yang menerpa dan keindahan alam yang asri sambil mengobrol dan memakan bekal yang mereka bawa. Sampai tak sadar hari sudah menjelang sore.

"Kamu yakin an, mau langsung kerja abis lulus sekolah?" Tanya Rumi di sela-sela pembicaraan mereka. Aghis langsung memandang Anna lekat.

Anna menghabiskan kunyahan nya "Iya, aku kasihan sama bapak ibu ku. Rumah ku juga udah reot" Aghis menunduk. Ia ingin menangis saat mendengar suara ibu nya yang bergetar menahan tangis. Ia lemah kalau menyangkut keluarganya.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang