Haii.. ketemu lagi sama akuu
siapa disini yang udah nonton queen of tears?!!
aku aku akuu!!
komen yeahh
hepi reding!
Saat ini di taman ada dua orang adik kakak tengah berdiam diri. Sang kakak masih bergelut dengan perasaan sakit hati nya, sedangkan sang adik bergelut dengan perasaan bersalah nya.
Aghis dan Rumi memberi celah untuk mereka berdua agar menyelesaikan masalah nya. Mereka tidak ingin Anna memiliki dendam kepada Riana.
"Mbak.. maafin aku ya" Riana berucap masih dengan suara bergetar nya. Dia tadi sempat nangis sesenggukan saat mendengar percakapan Anna dan Aghis.
Begitu menyakitkan bagi nya mendengar kakaknya yang berkeluh kesah karena merasa iri kepadanya. Namun Riana tidak bisa marah sebab ia dapat merasakan rasa sakitnya menjadi Anna. Ia juga tak berhak marah karena memang masalah hidup Anna lebih berat dari nya.
Di paksa mengalah soal pendidikan nya. Di tuntut untuk menjadi tulang punggung keluarga. Kini masalah percintaan nya pun ikut menimpa nya. Di tambah masalah Riana yang menghambat masa depan Anna. Riana semakin merasa bersalah.
Melihat Anna yang hanya diam melamun itu semakin membuat hati nya tersayat "Mbak.." tangannya perlahan mengelus tangan Anna.
Tangan ini yang selalu menggenggamnya ketika Riana mendapatkan masalah. Tangan ini yang selalu membantu nya ketika Riana membutuhkan nya. Tangan ini yang juga menggapai tangannya bila Riana terpuruk. Kakak nya sudah membawa pengaruh besar bagi hidupnya. Ia begitu bergantung pada kakaknya. Ia tak tahu akan bisa hidup tanpa kakaknya atau tidak.
Anna menatap Riana dengan pandangan yang sendu. Riana kembali menangis "Maafin aku mbak karena aku gak bisa jaga diri. Mbak jadi gak bisa lanjutin sekolah karena masalah aku yang kena bully itu. Aku lemah, aku gak bisa melawan, ma-maka nya aku kena bul--" Anna menaruh jari telunjuk nya tepat di bibir Riana. Meminta Riana untuk berhenti berucap.
"Jangan salahin diri kamu Ri. Bukan mau kamu juga kan dapet masalah itu? Bukan juga soal kamu lemah atau gak bisa jaga diri. Itu karena kamu di posisi yang serba salah, mau melawan tapi lawan mu akan lebih semena-mena, berdiam diri tak akan ada yang membantu. Betul?" Riana mengangguk dengan air mata yang meluruh lebih banyak.
Anna paham betul. Karena adik nya sudah sering kena bully. Sewaktu SD pun adiknya pernah dapat masalah itu, namun saat itu ada Anna yang melindunginya. Maka dari itu ia yang lawan, sehingga para pelaku itu pun jera dan berhenti melakukan pembullyan.
Di posisi yang di bully itu tidak enak. Mau melawan takut hidup nya semakin berantakan karena pelaku malah semakin dendam. Kalau berdiam diri juga sama saja, menunggu bantuan juga bohong, bahkan tidak ada yang berani menolong nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate and Fate [End]
Science FictionIni tujuan Aghis.. Aghis berharap ia bisa mengubah masa depan ibu nya dan menghalangi pernikahan ayah ibu nya. Ia tak ingin ibu nya merasakan hidup melarat dengan ayahnya. Maka dari itu, Aghis meminta kepada Tuhannya untuk di beri kehidupan kedua...