21. Debaran cinta

2 1 2
                                    

Haiii semuaaa.. kali ini gua bakal buat kalian baperr sekaligus sedih uhuyyy

siap melihat romansa Anna dan Kino?!!

oke lanjuttt...

hepi reding!!!

hepi reding!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari ini hari libur nasional. Mereka tidak ada agenda untuk bermain. Oleh karena itu, Kino hendak mengajak Anna pergi dengannya.

Anna yang di datangi Kino dengan pakaian rapih dan motor Suzuki TS125 nya di hari libur ini sontak bertanya "Kino ngapain ke rumah?" tanya nya di depan pintu. Kino duduk di motornya.

Dengan santai ia menjawab "Ajak kamu main. Buk! entuk ora aku ajak Anna lungo?!" (Buk! Boleh ga aku ajak Anna pergi?!) lalu berteriak meminta izin. Tidak sopan memang, namun ia tidak di perbolehkan masuk oleh Anna. Buktinya saja mengobrol di luar.

Anna gelagapan, namun terdengar suara ibunya dari dalam "Bolehh Kino, tapi ojo nganti bengi yo?" (Boleh Kino, tapi jangan sampe malem ya?).

Kino menjawab "Okey Bu!" lalu menatap Anna dengan menaik turunkan kedua alis nya. Anna hanya menatap Kino sebal. Lalu ia izin bersiap-siap pada Kino.

Ini yang membuat nya kesal dengan Kino, ia jadi bingung harus bersiap-siap gimana. Di ajak dadakan gini mana kepikiran.

Setelah selesai bersiap-siap, Anna menghampiri Kino "Kita mau kemana no?" Kino menaiki motor nya lalu memakai helm. Kino memakaikan Anna helm tanpa menghiraukan pertanyaan Anna. Kini Anna duduk di belakang Kino dan motor pun melaju, membelah jalanan kota.

"Kino jangan jauh-jauh ya, aku takut di cariin bapak!" suaranya ia kencangkan karena takut Kino tidak mendengar.

"Iya tenang aja na, kita cuma ke alun-alun!" Kino membalas dengan suara kencang juga.

Tangan Kino mengarahkan tangan Anna ke pinggangnya. Anna terkejut dan memeluk Kino kaku. Karena tidak merasakan sentuhan tangan Anna, Kino makin merapatkan badan Anna dengan punggung nya. Hingga kepala Anna berada di pundak nya.

Awal nya Anna kikuk, namun karena ia merasa nyaman ia mulai menyandarkan badannya di punggung Kino tanpa menjauhkan kepalanya. Kino tersenyum tipis di balik helm full face nya.

Mereka terus berada pada posisi ini hingga sampai di alun-alun. Anna turun dari motor dan hendak melepas helm. Namun tangan Kino menahannya, dan ia pun melepas helm Anna. Anna terkejut karena wajah nya berada dekat dengan wajah Kino yang tanpa helm.

Anna terdiam tanpa berkedip saat Kino tersenyum manis di hadapannya. Rasanya jantung nya berdetak sangat cepat, ia kembali merasakan debaran asmara karena Kino. Apakah Kino yang terbaik untuk nya? selalu itu yang ia pikirkan ketika bersama Kino. Salah kah ia menaruh rasa kepada Kino? ia takut kejadian dengan Gito terulang kembali.

Kino menjentikkan jari nya untuk menyadarkan Anna dalam lamunannya. Anna tersadar kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. Kino tertawa gemas yang diikuti tawa Anna juga.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang