34. Berjuang

2 1 1
                                    

SUMPAH INI PART TERSERUU..

lumayan panjang, karena ada 2000 KATA AVV!! WKWKW

mari liat romansa Anna dan Sandi yuhuuuu..

btw sebelum baca, aku mau tanya

kalian versi

Anna dan Kino, Ano (Kepleset dikit jadi 'Anu')

atauuu

Anna dan Sandi, Andi (Anjaii)

atauuu..

Riana dan Kino, Riki (bagus banget buat nama anak)

komen yeahh!!

hepi reding!

hepi reding!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Aghis tak habis pikir dengan Anna. Mengapa semudah itu memberikan kesempatan kepada laki-laki? Aghis tak bisa terus memaksa Anna untuk menjauhi Sandi. Ia tahu Sandi pasti akan gigih untuk mendapatkan Anna. Sama seperti yang di ucapkan ibu nya..

"Kamu tau? karena ibu tolak bapak mu waktu itu, bapak mu sampai pergi keluar negeri buat ngelupain ibu. Ibu bilang nya mau nikah soalnya" ucap ibu nya bersemangat.

Aghis memutar bola matanya malas "Oh ya?".

"Iya! Tapi 2 tahun kemudian bapak mu SMS ibu. Katanya 'Kamu beneran udah nikah? udah punya anak berapa?' ibu pas baca ketawa ngakak" Aghis hanya mengangguk-angguk sembari memakan cemilannya. Ia sembari membayangkan kejadian pada masa itu.

"Terus, ibu jawab 'Boro-boro punya anak, orang aku gak jadi nikah' kamu tau apa yang terjadi selanjutnya?" Aghis menggeleng-gelengkan kepalanya. Meski malas ia tetap mendengarkan cerita ibu nya, yang menurut dia lumayan menarik.

"Bapak mu langsung dateng ke Jakarta. Padahal dia masih ada kontrak kerja setahun lagi, tapi dia putus biar bisa nikahin ibu" Aghis menatap ibu nya serius "Sumpah?".

Ibu nya mengangguk-angguk "Iya beneran!".

Aghis geleng-geleng kepala heran "Cogil bener".

Aghis menghela napas nya pelan. Pertanda ia begitu putus asa. Bagaimana jika nanti nya akan berakhir sama saja? Ibu nya akan tetap bersama ayah nya di masa depan? Bagaimana kalau ayahnya akan menyakiti ibu nya lagi?

Aghis mengacak rambut nya frustasi. Ia tidak bisa fokus dengan wawancara pekerjaan nya. Ya! Aghis memutuskan kuliah sambil bekerja.

Karena sudah tidak ada lagi yang akan menghidupinya. Sebenarnya Patmi bilang akan terus mentransfer ongkos nya dan membiayai kuliah Aghis, tapi ia tolak. Sudah ia katakan, ia tak mau merepotkan orang lain lagi.

Saat ini Aghis tengah menunggu gilirannya untuk interview. Ia tidak bisa fokus melatih dirinya karena memikirkan ayah dan ibu nya. Ini hari minggu, pastinya mereka jadi untuk pergi main.
.
.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang