Ini tujuan Aghis..
Aghis berharap ia bisa mengubah masa depan ibu nya dan menghalangi pernikahan ayah ibu nya. Ia tak ingin ibu nya merasakan hidup melarat dengan ayahnya.
Maka dari itu, Aghis meminta kepada Tuhannya untuk di beri kehidupan kedua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini setelah pulang sekolah, Rumi dan Aghis berencana main ke rumah Anna. Sembari membicarakan tentang kelanjutan sekolah Anna. Aghis berharap semoga dengan bantuan Rumi orang tua Anna berubah pikiran.
"Anna!" Saut Rumi dan Aghis berbarengan.
Inara datang dari dapur sembari mengelap tangannya yang basah di apron nya "Eh enek Rumi karo Aghis, melebu yo" (Eh ada Rumi sama Aghis, masuk ya).
"Ini ada Kino juga" tepat Inara menyebut nama itu, Aghis dan Rumi melihat Kino duduk di sofa. 'Anjir, ngapain ada dia? susah ini ngomong nya dong' batinnya kesal. Rumi dan Aghis saling menatap, seperti berbicara melalui batin.
Mereka semua pun duduk di lantai yang sudah di gelar karpet.
"Kebetulan Kino abis nganterin Riana pulang sekolah" ucap Inara sambil menyiapkan makanan di lantai beralaskan karpet.
Aghis mengernyitkan dahi nya saat mendengar ucapan Inara. 'Kok dia jadi sering anterin Tante gue pulang bukan emak gue?' batin Aghis bingung
Anna datang menghampiri dan duduk bersama mereka sehabis ganti baju biasa "Aku yang nyuruh soalnya aku masih ada urusan sama kepsek".
"Kan bisa sama kita" bisiknya.
Anna hanya menepuk-nepuk paha Aghis, menyuruhnya untuk diam. Aghis mengangguk-angguk saja. Berarti kalau begitu ibu nya tahu, pikir nya tenang.
Mereka pun makan bersama. Lalu di tengah obrolan mereka, Simo datang dari sawah "Woalahakeh tamu to" (Woalah banyak tamu ternyata?). Mereka tersenyum dan mengangguk pelan. Simo pun pamit mandi sebentar.
Ini waktu yang tepat untuk Inara membicarakan kelanjutan sekolah "Kino mau lanjut sekolah tah?" Kino menelan makanan nya lalu menjawab "Nggeh Bu, aku si mau nya di SMA 1".
"Sama kayak Aghis dong" Kino menatap Aghis, lalu Aghis menjawab "Iya kan kalo Anna juga mau Bu hehe" ceplos nya tanpa menyadari raut wajah Anna yang tertekuk.
Kemudian Aghis menatap Anna dan mengulum bibir nya. 'Aduh mulut sialan!', batinnya kesal.
Inara tersenyum "Iya Anna mau kok" Anna seketika menatap ibu nya. Tidak hanya Anna, mereka pun menatap Inara dengan ekspresi penasaran.
"Buk, kan janji gak bahas ini" larang Anna sembari menepuk paha ibu nya pelan.
Inara tak menghiraukan ucapan Anna "Tapi kalian mau bantu gak omongin ini ke bapak Anna?" mohon Inara.
Aghis menatap ke arah lain, tengah berpikir 'Berarti yang gak setuju cuma kakek gue ya?'.
Rumi dengan yakin mengangguk "Mau Bu, mau. Kita harus ngomong gimana?" Kino dan Aghis menatap Rumi yang seperti nya bersemangat sekali. Setelah itu Aghis tersenyum dan berterima kasih dalam hati.