Haiiii... siapa disini yang anak pertama?!!
acungkan jempol kaki!!!
enjoy your reading!!
"Tapi alasannya gak cuma itu doang.. biar aku gak berantem hebat terus sama Riana".
"Waktu itu.. " lalu pikirannya melayang mengingat momen 2 tahun yang lalu. Saat dirinya kelas 7.
"Bu, Anna tetep mau SLTA. Anna gak mau cuma lulusan SLTP" waktu itu diri nya malu kalau hanya lulusan SMP.
Inara menatap Anna dengan ekspresi lelah "Na, nek koe SLTA engko adik mu piye masuk SLTP ne? Ibu ora ono duit nduk" (Na, kalo kamu SMA entar gimana adik mu masuk SMP nya? Ibu gak ada duit nak).
"Anna koe kok angele pol di atur, mbok yo prihatin karo keadaan ekonomi kita" (Anna kamu kok susah banget di atur, kamu prihatin dong sama keadaan ekonom kita) Simo berharap anak nya mau mengerti keadaannya.
"Terus engko Riana iso SLTA? GAK ADIL BUAT AKU BU, PAK!" (Terus entar Riana bisa SMA?)
"Kalo aku gak bisa masuk SLTA, Riana juga harus. Kalo bisa gak usah sekolah aja dia abis SD ini" suara nya pelan namun dapat di dengar oleh Simo.
Plak!
Anna terkejut, begitu pula Inara yang langsung melindungi Anna. Simo kelepasan menampar anaknya, karena mendengar ucapan Anna yang keterlaluan itu.
"Jadi orang kok egois! Kamu mementingkan dirimu sendiri daripada adik mu? Kamu tuh kakak loh na, anak pertama harus ngalah sama yang lain" Simo menatap Anna nyalang.
Anna mendongak, lalu sembari menangis dia menjawab "AKU KALO BOLEH MINTA JUGA GAK AKAN MAU JADI ANAK PERTAMA!!" teriak nya diikuti oleh isakan tangis nya. Lalu Anna pergi meninggalkan ibu bapak nya yang terdiam.
Anna menangis di dalam kamar nya. Meratapi nasib nya yang kasihan. Lalu Riana kecil yang punya inisiatif besar menghampiri kakaknya untuk menenangkan nya. Saat itu Riana kelas 5 SD.
"Mbak.." Anna menoleh ke arah Riana yang duduk di samping nya.
Anna menatap Riana datar. Ia yang masih merasa kesal pun tak menghiraukan kehadiran Riana. Ia hendak pergi, namun tangannya di tahan oleh Riana.
"Mbak, ini salah aku ya?" Riana memelas menatap kakak nya. Anna benci ekspresi ini, ekspresi yang membuat perhatian orang tua nya tak ia dapatkan dan hanya tertuju ke Riana saja.
Lalu dengan kasar ia melepaskan genggaman tangan Riana di pergelangan nya.
"Iya, ini salah kamu" Riana menunduk mendengar jawaban menyakitkan dari kakaknya.
"Gak usah ngerasa paling tersakiti. Disini aku yang korban" Anna menatap Riana yang masih menunduk itu dengan sinis.
Kemudian matanya berkaca-kaca "Kenapa aku mesti jadi kakak sih? Kenapa aku punya adik? Kenapa aku jadi anak pertama? Ini gara-gara kamu lahir habis aku. Harusnya kamu aja yang jadi kakak, biar rasain apa yang aku rasain sekarang".
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate and Fate [End]
Science FictionIni tujuan Aghis.. Aghis berharap ia bisa mengubah masa depan ibu nya dan menghalangi pernikahan ayah ibu nya. Ia tak ingin ibu nya merasakan hidup melarat dengan ayahnya. Maka dari itu, Aghis meminta kepada Tuhannya untuk di beri kehidupan kedua...