5. Keinginan

6 1 0
                                    

Haii teman-teman.. apa kabar?

sehat semua kan?? sampe sini gimana ceritanya? ada kah yang kurang srek?

boleh komen, menerima kritikan.. tapi dengan sopan yach

soalnya hati moengilkuh akan tersakitih.

hehehehhepi reding!!

hehehehhepi reding!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Bu aku pergi yaa, assalamualaikum!" Aghis mengendarai motornya untuk pergi ke rumah temannya, Diana. Sepertinya janji nya semalam.

"Waalaikumsalam" ucap ibu nya yang tengah menyapu halaman.
.
.

Hari ini hari libur ia bekerja. Jika di ingat-ingat, semenjak kerja Aghis sudah jarang me refreshing diri. Jadi ia memilih main ke rumah Diana saja.

"Dianaa!!! assalamualaikum!!" Diana membuka pintu nya dengan cepat "Berisik banget lu! masuk!" Aghis meringis malu, takut terdengar oleh orang tua Diana.

Aghis melihat Bian, adik Diana yang tengah berdiri memandangi nya. Seketika ia menatap gemas sambil berlari kecil menghampiri Bian. Lalu menggendong dan menciumi Bian yang wangi sehabis mandi.

"Lucu amat ciiii" gemas nya sambil mencubit pipi Bian pelan.

"Udah-udah, ayo ke kamar gue" ajak Diana yang jengah melihat Aghis yang terus menciumi adiknya.

"Ajak dia ya?" sambil menunjuk Bian yang tengah tertawa lucu.

"Gak! Apaan! entar lu malah maen ama dia" Diana mencubit pelan pipi adiknya dengan gemas.

Aghis menyengir "Lah kan tujuan gua maen kesini ya buat Bian hehehe" Diana mendengus sebal.

"Yaudah deh, dadah dedek Biaann!! entar lagi ya mainnya. Nih aku bawakan roti kesukaanmu" pamit nya saat Bian di alihkan ke gendongannya mama Diana.

"Waduh ngerepotin. Maaci ya kaka Aghis" Mama Diana menerima bingkisannya sembari berterima kasih dengan menirukan suara anak kecil, seakan Bian yang bicara.

"Kalau mau makan, di meja ada tuh. Makan aja ya Ghis" ucap mama Diana sambil berlalu keluar dari kamar Diana.

"Siap tante!!" lalu Aghis terkekeh yang di balas senyuman lebar oleh mama Diana.

"Tumben main ke rumah, biasanya ngajak ke mall" Aghis membaringkan badannya di kasur "Males, ga ada duit" sambil menutup mata dengan lengan nya. Diana tertawa.

"Eh by the way, cowok yang lu ceritain waktu itu apa kabar?" Diana memancing Aghis.

Aghis terduduk tegak "Kemaren gua abis di anter pulang lagi sama dia"

Diana membulatkan matanya "Loh di paksa kah ama bos lu?" Aghis menggeleng yang membuat Diana mengernyit. Kan sepemikiran. Sampe sini tau kan kenapa mereka sahabatan?

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang