42. Keputusan Sandi

5 1 2
                                    

Halooo.. udah mau ending nih gaiiss hehehhee

enjoy your reading!!

enjoy your reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"Udah selesai semua?" tanya Aghis pada Anna yang tengah membereskan barang-barang nya.

Setelah selesai, Anna bangun dari duduk nya sembari memegang pinggang nya "Udah, huhh!!" desah nya lelah.

"Berangkat sekarang?" Anna mengangguk lalu mereka pun keluar menuju halte bus.

Mereka memutuskan untuk pindah ke rumah orang tua Anna sekarang. Aghis pun ikut karena di paksa oleh Anna. Mereka dalam perjalanan dengan hati yang gembira, apalagi Aghis.

Lokasi rumahnya lumayan jauh dari kampus, maka dari itu mulai sekarang mereka pergi ke kampus menggunakan kendaraan umum.
.
.

"Assalamualaikum" Aghis masuk dengan memberi salam. Walau tidak ada yang menjawab, Aghis hanya berucap karena terbiasa dari kecil.

"Eh nduk Aghis jadi toh tinggal disini?" Inara datang dari dapur untuk menyambut mereka.

Aghis tersenyum "Di paksa sii hahaha" Inara ikut tertawa.

"Ayo, udah makan siang belum?"

"Belum, baru pulang dari kampus langsung kesini. Kamar nya dimana Bu?" ucap Anna sembari melihat ke dalam.

"Kui neng mburi, deket dapur" (Itu di belakang) Inara mengajak mereka untuk menaruh barang di kamar.

"Luas juga ya dapur nya" Anna terus mengamati setiap sudut rumah baru nya.

"Luas an juga pas jaman aku" ucap Aghis pelan. Namun hal itu di dengar oleh Inara dan Anna. Mereka menatap Aghis bingung.

Aghis yang sadar di tatap pun sedikit panik, dan berusaha mengalihkan "Eh.. mau liat kamar mandi" lalu ia berjalan ke arah kamar mandi.

Anna bingung "Kok kamu tau kamar mandi nya dimana" Aghis berhenti seketika.

'Anjir Aghis, ceroboh banget sih!!', teriaknya dalam hati.

"Loh, aku nebak.. hahhaa" Anna hanya tersenyum, Aghis tau ketawanya sangat garing.

Anna membuka pintu kamar mandi nya "Wahh udah bukan nimba sumur lagi ya" Aghis melongok melihat ke dalam.

"Iya ya, agak merepotkan kalo nimba sumur"

"Iya bener, tapi gak papa si, udah terbiasa juga" Aghis hanya mengangguk-angguk.

"Ayo makan, ini udah mateng makanan nya" Inara membawa baskom berisi soto ke ruang tamu.

Mata Aghis berbinar sembari terus mengikuti Inara "Wahh soto Semarang!" Inara tersenyum "Aghis kayaknya udah hapal sama makanan Semarang ya" Aghis terkekeh.

Tiba-tiba saja Sandi dan Faizi datang bersama Simo. Aghis hanya menoleh sebentar, lalu mengambil nasi untuk ia makan. Sedangkan Anna tersenyum sumringah melihat kekasih nya datang.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang