12. Keluarga

2 1 0
                                    

Haloo teman-teman..

hepi reding yaa!!

"Aku anak kamu di masa depan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku anak kamu di masa depan"

Anna menepuk pelan pipi Aghis yang belum sadar dari lamunannya. Aghis baru tersadar karena tepukan itu.

"Ghis, kamu malah melamun toh" Aghis menatap Anna bingung "Ya? kenapa na?"

Anna mendengus "Tadi aku tanya, kamu mau main ga ke rumah ku?" Aghis menggaruk pipi nya. Masih bingung. Tadi itu ia hanya halusinasi? Dari mana saja halu nya? Dari ia bilang bahwa ia anak nya di masa depan?

"Yeee malah nge lamun lagi" Anna lama-lama kesal. Aghis jadi sering melamun, kenapa si?

Aghis kembali tersadar lalu tersenyum "Iya aku mau" ia begitu ber semangat saat di ajak ke rumah ibu nya. Ini saat nya bertemu keluarga besar nya. Ia sangat menunggu itu.

Anna mengangguk "Oke, ayo masuk" ucapnya saat sampai di depan rumah nya.

Aghis menatap rumah itu. Sangat berbeda sekali dengan yang ia lihat pada jaman nya. Rumah nya masih terbuat dari gubuk kayu yang sudah reot. Kalau pada jamannya, rumah nya sudah ber batu bata dengan cat berwarna kuning dan hijau.

Aghis paham sekarang, setelah melihat dari dekat. Iya yakin, itu lah kenapa alasan ibu nya mau bekerja. Aghis kembali sedih, apakah ia harus menghentikan misi nya? Dan membiarkan ibu nya melanjutkan keinginannya?

"Aghis! ayoo masuk!!" Ajak ibu nya yang sudah mengganti baju seragam nya dengan baju santai. Aghis mengangguk sambil tersenyum. Ia tak sabar menemui nenek nya.

"Assalamualaikum" salam nya saat melihat ada kakek dan nenek nya. Kakek nya sedang duduk di sofa merah dengan sebatang rokok nya.

Sofa yang sampai sekarang masih ada. Sofa nya memang sudah di makan rayap, namun masih bisa di duduki pada jamannya. Sedangkan nenek nya lagi di dapur membuat nasi masih menggunakan dandang.

Aghis ingin menangis, tapi ia tahan "Mbah.." namun saat mulutnya dengan pelan menyebut nenek kakek nya, seketika pertahanannya runtuh. Matanya berkaca-kaca.

"Loh nduk. Kok malah meneng. Reneo, lingguh karo aku" (Loh nak. Kok malah diem. Kesini, duduk sama aku) ucap kakek nya sambil menepuk sofa di samping sofa single yang ia duduki.

Nenek kakek nya masih ada sampai ia dewasa. Masih hidup sampai saat ini. Namun ia sudah lama tak menemui mereka. Kakek nya sudah sedikit pikun dan sulit berinteraksi oleh orang karena penyakit nya. Sedangkan nenek nya masih bugar, namun sedikit lelah karena mengurus kakeknya.

Seketika ia merasa bersalah, karena sudah lama tak menemui mereka. Semua keluarga nya memilih merantau ketika sudah lulus sekolah. Nenek kakek nya pun ikut dengan anak-anak nya. Aghis rindu nenek kakek nya. Ketika melihat mereka versi muda nya, Aghis makin rindu dengan mereka. Rasanya ingin memeluk nenek kakek nya sekarang.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang