36. Aku mau dia

2 1 0
                                    

Hai haiiii.. hampiirr sampe nih sama endingnya hehhehehe

hepi reding!!

hepi reding!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Aku mau ngomong juga sama kamu".

Saat ini Aghis dan laki-laki itu sedang berada di taman kampus. Aghis heran, kenapa senior di tempat kerjanya ada disini?

"Kak Faiz.. kuliah disini?" tanya nya tak percaya. Dunia sesempit itu kah?

Faizi menyugar rambut nya sembari menjambaknya sedikit, ia pusing "Kamu ada masalah sama Sandi?" Aghis terkejut saat Faizi tahu Sandi.

"Kak Faiz kok tau Sandi? Temenan?" Faizi hanya mengangguk "Jangan alihin pembicaraan, kamu belum jawab pertanyaan aku".

Aghis menggeleng sembari mengulum bibirnya. Ia bingung bagaimana mengatakannya.

Faizi menghela napas "Terus kenapa kamu ikut campur sama kisah percintaan mereka? Gak pusing apa?" Ia heran.

Aghis sedikit terkejut, pasalnya ia kira Faizi menyinggung tentang hubungannya dengan Sandi. Ternyata ini tentang hubungan Anna dan Sandi.

"Kakak tau?" Aghis menatap Faizi masih terkejut.

Faizi terkekeh pelan "Keliatan" Aghis memejamkan matanya, malu.

"Gimana kita gak tau coba, kamu gerak-gerik nya mencurigakan gitu. Kamu maksa Anna lah, narik Anna kesini lah, kesitu lah, hadah!" Faizi menepuk jidatnya.

Aghis menggigit bibir bawahnya. Ia pikir, ia sudah main aman.

"Sekarang mau gimana? Masih mau tetep jauhin mereka?" Aghis hanya terus menatap Faizi.
.
.

"Sandi mau ngomong apa?" saat ini entah mengapa jantung Anna berdetak lebih kencang. Anna sedikit berharap bahwa Sandi akan menyatakan perasaannya.

Sebelum berbicara, Sandi memberikan bunga mawar ini untuk Anna dengan malu-malu "Dari kemarin aku mau ketemu kamu, tapi selalu gak ketemu".

'ternyata cuma mau bilang itu, bikin berharap aja', batin Anna kecewa. Tapi ia cukup senang mendengar ucapan Sandi tadi.

Anna mendengus "Iya tuh gara-gara si Aghis" ucapnya pelan. Namun Sandi mendengar nya "Iya tau".

Anna menatap Sandi terkejut "Kamu tau?!" Sandi mengangguk-angguk ragu.

"Keliatan banget kok, dia berusaha jauhin kita" Anna menghela napas mendengar ucapan Sandi.

"Waktu itu.."

Saat Aghis melihatnya hendak ke toilet, Sandi juga menatapnya. Namun Aghis tak sadar saat Sandi perhatikan. Padahal ia sengaja mencari toilet di dekat fakultas Anna agar tiba-tiba berpapasan.

Lalu saat Sandi sedang berdiri di depan ruang dosen, Sandi sengaja diam disitu. Padahal ia tak sedang menunggu dosen untuk membicarakan skripsi.

Soulmate and Fate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang