Awal Baru

2K 95 5
                                    

Betapa terkejutnya Nathan saat melihat Jay berada di belakangnya.
"Apakah dia melihatku melakukan panggilan video? Apakah dia mendengarkan percakapanku? Matilah aku!" Batin Nathan.

"Hey Jay, kau disini?" Nathan berusaha menguasai keadaan dengan mencoba berbasa-basi.

"Aku mencari mu, dan ternyata kau ada disini. Aku lihat tadi kau sedang menelpon siapa?"

"Bukan siapa-siapa itu hanya panggilan dari teman di Belanda" Nathan begitu panik, dia harap Jay tidak bertanya lebih jauh.

"Baiklah, ayo kita kembali"

Sekembalinya Jay dan Nathan, mereka kembali melanjutkan pesta, Melinda yang sadar selama ini Nathan mendiamkan Dziya, ia mencoba untuk mendekatkan anaknya dengan calon menantunya itu.

"Nathan, Dziya, kemari lah sayang." Nathan dan Dziya menurut, mereka mendekati Melinda.

"Kalian ini akan menjalani sebuah hubungan, jadi kalian harus banyak komunikasi. Jangan karena kalian sudah tidak bertemu lama kalian jadi asing begini, mengobrol lah"

Keluarga Nathan meninggalkan restoran untuk memberikan kesempatan bagi Nathan dan Dziya untuk menjalin kembali komunikasi.

"Eum, Nathan. Apakah kamu setuju dengan perjodohan ini?" Tanya Dziya to the poin karena dia sadar Nathan tak berbicara selama proses perjodohan.

"Hmm, aku hanya menuruti permintaan Kakek ku saja tidak lebih"

Setelah mendengar perkataan Nathan, Dziya tidak lagi berbicara begitupun dengan Nathan. Pria itu hanya memandang handphonenya sambil tersenyum tanpa percakapan lagi diantara mereka. Hanya ada kesunyian antara keduanya sehingga keduanya memutuskan untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing.

---

Dua bulan setelah perjodohan tersebut, kini tibalah waktunya untuk mereka melangsungkan pernikahan. Selama dua bulan tersebut tidak ada percakapan istimewa antara Nathan dan Dziya, hanya saling berbalas kabar dan obrolan kecil yang tak penting. Dan Minggu lalu Jay sudah melakukan sumpah kewarganegaraan, namun Nathan yang seharusnya ikut bersumpah harus menunda karena ia masih berjuang untuk mendapatkan menit bermain setelah ia di loan ke klub Heerenveen.

---

Belanda. Negara ini tidak berubah sama sekali setelah 5 tahun Dziya tinggalkan. Dan kini ia kembali untuk mengabdi sebagai seorang istri.

Dziya menutup lemari pakaiannya, kini ia sudah berganti pakaian dengan pakaian santai. Nathan mengambil kunci mobil di sebelah kasur kemudian menutup pintu yang membuat Dziya kaget, Pemuda itu sama sekali tidak melirik pada perempuan yang dinikahinya beberapa jam yang lalu. Dziya naik keatas kasur dan memejamkan matanya sambil mengulas kembali kejadian yang terjadi hari ini.

"SAH"

kata itu menggema setelah Nathan mengucapkan ikrar sumpah janji sehidup semati. Air mata mengalir di pipi keluarga Nathan dan Dziya. Jay yang melihat adiknya sudah menjadi milik orang lain pun merasa terharu.

Pipinya bersemu merah, ia tersadar telah membayangkan kejadian yang lalu. Seulas senyum langsung terukir di wajahnya, ia ambil foto di atas nakas. Dipandanginya foto tersebut, Nathan dengan setelan jas hitam dengan tuxedo yang membuatnya terlihat gagah dan menawan, sedangkan Dziya dengan gaun putih yang membuatnya terlihat anggun. Mereka bersanding layaknya putri dan pangeran dalam dongeng. Puas memandangi foto, tanpa sadar Dziya tertidur dengan memeluk foto tersebut.

---

"Nathan, aku titip adikku kepadamu, jaga dia, cintai dia sebagaimana kau mencintai ibumu, jangan pernah kau sakiti dia barang secuil kuku mu, dan jika kau menyakitinya maka aku orang yang pertama membalasnya. Kembalikan dia kepadaku jika kau sudah tak menyayangi nya"

Nathan termenung memikirkan pesan dari Jay, Bagaimana ia bisa mencintai Dziya sedangkan ada hati lain didalam hatinya, dan bagaimana dia bisa menjaganya sedangkan dia tidak memiliki rasa kepada Dziya.

Hallo guys, thank you for your support. Jika kalian memiliki ide cerita boleh disampaikan di komentar ya, pasti aku akan tampung dan ide cerita kalian akan aku tulis di cerita.

Pure love❤️

NATHAN TJOE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang