Joy berdiri di depan jendela sebuah rumah, ia melihat kegiatan dua orang didalam, suara desahan saling bersahutan membuat ia naik pitam.
"BRENGSEK." Joy berjalan ke arah pintu, ia mencoba mendobrak pintu tersebut namun sangat susah, kedua orang didalamnya sangat panik begitu mendengar suara dobrakan pintu namun hasrat yang menggebu membuat mereka tak beranjak sekalipun.
"Eungh... Berhenti dulu Babe. Sepertinya ada orang yang berusaha membuka pintu rumah kita" ucap wanita kepada pria diatasnya dengan suara lenguhan yang menyertai.
"Biarkan saja, dia tak akan bisa membukanya karena aku sudah mengunci pintu, mari kita selesaikan ini dulu" jawab sang pria yang semakin gencar melakukan perbuatannya.
Joy masih berusaha untuk membuka pintu, ia dobrak sekuat tenaga. Hingga pada dobrakan ke 6 ia berhasil membuka pintu tersebut, ia lalu berjalan menuju pasangan yang sedang bercumbu itu.
"BRENGSEK KAU!" Joy menarik tubuh sang pria dari tubuh wanita dibawahnya.
BUGH
Sebuah pukulan mendarat di perutnya
"Ka-kak" lirih Nathan begitu melihat orang yang menariknya.
Ya, orang itu Nathan. Ia begitu panik saat sang kakak yang membuka pintu rumahnya, sekuat tenaga ia meraih pakaiannya yang berserakan di lantai dan memakainya dengan asal. Sedangkan Lisa sudah berlari ke kamarnya karena malu tubuhnya dilihat oleh Kakak Nathan.
"BRENGSEK KAU NATHAN! DISANA DZIYA MENANGISI MU SEDANGKAN DISINI KAU ENAK-ENAKAN BERHUBUNGAN BADAN DENGAN PEREMPUAN JALANG ITU!" Amarah Joy, ia tak menyangka kelakuan adiknya sebrengsek ini.
"JANGAN MENYEBUTNYA PEREMPUAN JALANG, KAK!" Nathan membentak kakaknya, ia tak rela istrinya disebut sebagai perempuan jalang.
"KENAPA HAH? SIAPA PEREMPUAN ITU? KAU BERSELINGKUH DARI DZIYA HAH?" Tanya Joy yang membuat Nathan bungkam.
Tidak ada jawaban dari Nathan yang membuat sebuah senyum terbit di bibir Joy.
"Kenapa kau tidak bisa menjawab? Jangan menyembunyikan apapun lagi, aku sudah tahu semuanya!" Joy menarik baju Nathan, ia angkat kepala sang adik
"A-apa yang kau ketahui?" Tanya Nathan
"Semuanya Nathan, SEMUANYA!" Jawab Joy
"Biarkan aku jelaskan yang sebenarnya Kakak" Nathan memohon
"Tak perlu! Kau memang pecundang, kau yang menyakiti namun kau yang merasa tersakiti dan kau melampiaskannya dengan mabuk lalu kau pulang dan menggauli perempuan itu!" Geram Joy.
"Sekarang ikut aku!" Joy menarik Nathan menuju keluar. Ia hempaskan Nathan di kursi belakang mobilnya, ia begitu mual begitu mencium bau alkohol di tubuh Nathan. Pantas saja ia tak melepaskan saat ia berhubungan dengan Lisa tadi, rupanya ia sedang dikuasai oleh pengaruh alkohol.
"Kita akan kemana Kakak?" Tanya Nathan dengan kepala yang tak bisa diam.
"Pulang" jawab Joy singkat
"Apakah ada Dziya disana?" Tanya Nathan yang antusias
"Ya"
"Benarkah? Tolong cepat kakak, aku ingin memeluknya, aku ingin menciumnya, aku benar-benar bersalah dan aku ingin meminta maaf padanya." Ucap Nathan. Sesaat kemudian ia mulai menangis, Joy yang melihat itu sedikit tersentuh namun saat mengingat perlakuan adiknya itu hatinya kembali kesal.
Joy memapah Nathan menuju sofa, ia dudukkan adiknya itu yang masih tak sadarkan diri sejak perjalanan tadi. Melinda yang melihat bekas luka di wajah anaknya mendekat, ia elus bagian-bagian luka itu. Hatinya berdenyut sakit membayangkan anaknya pasti di pukuli oleh Jay saat itu, namun ia juga menyayangkan perbuatan anaknya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN TJOE
Fanfiction"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layaknya rindu hatiku, seandainya bisa kubuka maka akan ku dekap rindu itu. Rindu terhadap Dziya, keluarga...