Samudra melambaikan tangannya pada Noah yang saat itu sedang menghampirinya dengan tatapan sengit. Saat Samudra mengatakan ingin bertemu dengan Noah, lelaki itu menolak mentah-mentah karena ia pikir Samudra akan membahas Bulan. Dia tidak pernah rela kalau adiknya kembali pada Samudra mengingat Bulan pulang dengan air mata setelah beetemu dengan Samudra tempo hari. Namun Samudra berkata kalau ingin bertemu dengan Noah karena Laura.
"Langsung ngomong! Jangan buang-buang waktu gue!" ketus Noah ketika mereka duduk berhadapan dan Samudra menyesap kopinya sejenak.
"Bang, kenapa foto ini disobek, ya?" tanya Samudra sembari menunjukkan foto yang mereka temukan kemarin.
Kening Noah berkerut. Bagian yang disobek adalah gambar dirinya yang sedang duduk di sebelah Laura. Ia ingat sekali foto itu. Diambil saat farewell party kelulusan SMA mereka. "Kenapa muka gue dihilangin?" gumamnya.
"Gue jadi penasaran. Alvin bilang gak kenal sama lo tapi di beberapa foto gue lihat kalian bareng bertiga. Masa iya dia lupa?"
"Kalau gue bilang dia dalang dari kematian kakak lo, apa lo akan percaya?"
"Masih gak masuk akal menurut gue. Dia pacar Laura yang gue rasa sayang banget sama Kakak gue. Alvin bahkan masih perduli sama gue dan keluarga gue sampai sekarang. Ketika Alvin tahu Laura hamil pun, dia dengan suka rela mau nikahin kakak gue."
"Coba pikir sendiri, kalau mereka begitu sangat amat saling mencintai dan bahagia bersama, kenapa kakak lo lebih milih mengugurkan kandungannya ketimbang nikah sama pacar yang paling dia cintai?"
"Gue mikirnya karena Laura stres setelah diperkosa dan ngerasa udah bikin malu keluarga makanya dia milih untuk bunuh diri."
Noah berdecak kemudian menyeruput kopi hitamnya. "Gak Sam. Kakak lo meninggal bukan karena bunuh diri. Dia meninggal karena obat aborsi."
"Kenapa lo bisa tahu banyak, bang? Lo sendiri gak ada di sini saat kejadian itu."
"Sorry Sam. Gue gak bisa jaga kakak lo. Saat gue mutusin buat pergi ke Singapur, gue dan Laura memang ada problem. Gue mutusin untuk pergi dan memutus semua komunikasi gue sama Laura. Bahkan ketika dia mencoba menghubungi gue, gue selalu mengabaikannya." Noah tertunduk dengan rasa bersalah di dadanya. Egonya lah yang membuat dirinya tidak bisa menyelamatkan Laura.
"Problem?"
"Sejak kehadiran Alvin, persahabatan kami memang sedikit merenggang. Terutama setelah mereka resmi jadian."
"Lo ngerasa Alvin ngerebut Laura dari lo?" tanya Samudra penasaran.
Noah menggeleng. "Gak sama sekali. Karena kakak lo masih selalu nyari gue dalam keadaan apa pun. Meski kita jadi sering berantem karena Alvin cemburu sama gue. Puncak masalahnya adalah ketika kakak lo gak mau bicara lagi sama gue setelah tahu kalau gue punya perasaan ke dia. Kita benar-benar menjauh saat itu."
Samudra masih penasaran dengan masa lalu mereka bertiga. Jika Laura dan Noah tidak saling berbicara lagi, bagaimana bisa Noah mengetahui semuanya.
"Lo penasaran kenapa gue bisa tahu sementara gue dan Laura gak pernah ngomong lagi?" tanya Noah seolah dapat membaca isi kepala Samudra.
"Sayangnya gue udah hapus semua chat yang selalu gue abaikan. Gak ada satu pun yang gue baca. Di sana Laura cerita banyak hal tentang hari-harinya. Bagaimana Alvin memperlakukannya. Dan cerita tentang kejadian itu. Satu hari sebelum Laura meninggal, dia hubungin gue dan gue masih mengabaikan itu. Andai gue gak mengabaikan dia dan tahu dia butuh pertolongan gue, dia mungkin masih ada di sini, Sam. Maafin gue. Karena gue lo kehilangan orang yang lo sayangin." Mata Noah berkaca. Kematian Laura masih menjadi penyesalan paling mendalam selama hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama Rembulan
General FictionBeraksi dari panggung ke panggung berasama The Orion, band yang dibentuknya beberapa tahun lalu dan kini sedang naik daun ternyata tidak bisa membuat seorang Samudra Alterio berhenti kesepian. Hidupnya masih terasa kosong meski ada ribuan penggemar...