Bab 3

9.2K 557 0
                                    

Pagi ini, lagi-lagi Taeyong nampak kesal dengan putra bungsunya itu. Lihatlah bagaimana ia menatap tajam saat Jeno datang ke meja makan.

" Jeno, bubu ga habis pikir sama kamu. Pulang jam berapa kamu semalam? Kamu inget ga kemaren harusnya kamu yang jemput Juna. Bubu cuma minta tolong sekali dan kamu malah kaya gitu, Kamu mau anak kamu di culik orang?, untung kemaren Juna ketemu sama anak sahabat bubu, Kalau ga bagaimana kondisi anak kamu sekarang". Taeyong terus mengomel dan bahkan tak memberi jeda sehingga Jeno tidak mampu menjawab dan melakukan pembelaan soal dirinya. Karena keburu kesal dengan Omelan bubunya, Jeno lebih memilih berangkat tanpa menunggu Juna. Lagi-lagi dia melupakan anaknya.

" Hei, mau kemana kamu. Bubu belum selesai dan ini kamu mau ninggalin anak kamu lagi? ". Teriak Taeyong, namun Jeno tetap tidak peduli dan berlalu saja berangkat ke kantor

" Bu, sudah Bu. Biar Juna, Abang yang antar ". Mark mencoba menenangkan bubunya.

" Sudah sayang, kamu tau Jeno itu gimana. Percuma kamu ngomel-ngomel kaya gitu.
Jadi siapa yang anter Juna kemaren? ". Jaehyun penasaran dengan sosok sahabat yang istrinya katakan. Setaunya Taeyong tidak punya sahabat dekat semenjak mereka menikah.

" Oh itu, Nana dokternya haechan. Nana itu anak sahabat aku waktu kuliah. Kamu pasti ingat sahabat aku winwin yang pernah aku ceritakan, semenjak lulus aku sudah ga pernah komunikasi lagi sama dia, Kemaren saat aku temenin haechan check up, disitu aku ketemu winwin dan anaknya. Ternyata dunia sempit banget, Winwin sudah disini sejak 10 tahun yang lalu, dia ikut suaminya ke sini untuk mengurus perusahaan suaminya. Ternyata waktu itu hp nya hilang, makanya dia udah ga pernah hubungi aku lagi. Kamu tau perusahaan Naka company ga?". Taeyong begitu semangat bercerita pada jaehyun. Seketika rasa kesalnya kepada sang anak langsung hilang. Jaehyun mengangguk sebagai jawaban.

" Ceo nya itu, Nakamoto yuta adalah suami nya winwin"

" Oh, yuta itu salah satu relasi kita sayang". Balas jaehyun

" Tapi kenapa kita tidak pernah bertemu mereka ya ". Taeyong bingung

" Yuta memang jarang ikut acara-acara bisnis, dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya. Apalagi dia satu-satunya dominan di keluarga itu, Jadi, dia sangat over protektif kepada anak dan istrinya. Terakhir aku dengar anaknya yang dokter itu terlalu sibuk sehingga mereka kurang waktu untuk bersama, makanya dia jarang ikut acara bisnis, dia lebih memilih menikmati waktu dengan keluarganya jika ada kesempatan. Apalagi ke anaknya, dia sangat over protektif, karena mereka sangat susah payah mendapatkan si anak tunggal itu ". Jaehyun menjelaskan apa yang dia tau

" Iya dad, winwin juga cerita kalau mereka butuh waktu lama buat dapetin Nana. Sebenernya mereka ga suka dengan pilihan Nana sebagai dokter. Karena itu, membuat Nana kurang ada waktu untuk mereka dan mereka takut kalau anaknya sakit, sebab terlalu lelah bekerja. Dia berharap anaknya segera bertemu jodoh agar ada yang bisa ngelarang anaknya untuk bekerja. Karena kalau cuma larangan dari yuta dan winwin anaknya punya berbagai alasan buat bujuk orangtuanya ".

" Dad, bubu kepikiran gimana kalau Nana sama Jeno kita jodohin aja ?" Taeyong sangat menyukai Nana sejak pertama bertemu dan ditambah Nana anak sahabatnya, itu membuatnya semakin yakin kalau Nana cocok buat Jeno

" Jangan sayang, aku tau bagaimana yuta. Tidak mungkin dia mau melepas anaknya untuk Jeno. Kamu tau bagaimana kerasnya sifat Jeno, statusnya Jeno dan usia mereka terpaut lumayan jauh ". Protes jaehyun

" Tapi dad, justru itu mereka saling membutuhkan. Sosok keras seperti Jeno butuh orang bersifat dewasa dan lembut seperti Nana, begitu sebaliknya. Nana butuh sosok tegas seperti Jeno agar dia tidak manja. Kita coba aja dulu dad, siapa tau winwin atau yuta setuju ". Taeyong ngotot dengan pilihannya.

" Terserah, kamu aja yang bicara sama winwin. Kalau aku ga berani membahas itu dengan yuta. Satu lagi, bicarakan baik-baik pada Jeno. Jangan sampai kalian bertengkar ". Jaehyun memperingatkan istrinya agar tidak gegabah.

Tak lama Juna datang dan mereka menghentikan pembahasannya.
Sesuai janji Mark, dia lah yang akan mengantar Juna kesekolahnya dan nanti akan di jemput oleh Taeyong.

°°°°°°

Sementara di kediaman Nakamoto, pagi ini winwin geleng-geleng kepala melihat Nana sudah siap berangkat bekerja lagi.

" Na, kemaren kamu anterin cucunya bubu Taeyong ya" winwin baru dapat kabar dari Taeyong dan kaget karena anaknya tidak cerita padanya

" Oh itu, Nana ga sengaja ketemu Bun. Kasian dia udah sejam nungguin ayahnya".

" Taeyong itu siapa, sayang? " Tanya yuta

" Dia sahabat aku waktu kuliah mas ".

" Kayanya namanya ga asing ditelinga aku ". Yuta seperti sering mendengar nama itu.

" Kayanya kamu mungkin tau orangnya, dia istrinya pemilik Jung corp ".

" Oh, istrinya jaehyun. Pantes aku seperti sering mendengar namanya. Jadi, yang Nana anter itu anaknya Jeno, putra bungsu mereka?".

" Iya yah, Juna anaknya Jeno. Tapi lucu ya yah, kok duluan Jeno nikah ketimbang abangnya ". Winwin penasaran dengan kisah anak Taeyong. Namun karena mereka baru bertemu, winwin merasa canggung untuk bertanya.

" Jeno belum menikah setau ku, anaknya itu anak hasil ONS Jeno dengan temannya, tapi katanya Jeno itu di jebak dan Jeno lebih memilih bertanggung jawab dengan anaknya saja. Dan terakhir yang ayah denger sih, si cewek itu bunuh diri. Hal itu sempat membuat perusahaan Jung dalam masalah, karena hal itu Jeno keluar dari perusahaan Jung dan membangun bisnisnya sendiri. Dia tidak enak melibatkan keluarganya atas masalah dia. Tapi sekarang perusahaan Jeno juga udah berkembang pesat, ayah salut sih sama kegigihan dia".

Sementara, jaemin tidak mempedulikan omongan orang tuanya. Dia tetap sibuk menyantap makanannya.

Saat akan berangkat bekerja, winwin mengingatkan suami dan anaknya agar meluangkan waktu besok. karena, keluarga Taeyong mengundang mereka untuk makan malam bersama

Mr. widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang