Chanyeol dan Baekhyun sudah sampai di kediaman yuta. Begitu memasuki rumah mereka langsung di sambut oleh winwin.
" Apa kabar ma, pa." Sapa winwin sambil bersalaman dengan sang mertua.
" Baik, dimana Nana." Jawab Chanyeol.
" Nana masih di jalan pa, mereka habis mengantar junwoo imunisasi. Kebetulan hari ini jadwal junwoo imunisasi."
" Mama sama papa istirahat dulu aja, pasti capek. Nanti kalau Nana udah pulang, yuta suruh nyusul mama dan papa ke dalam kamar."
Yuta menuntun orang tuanya masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.
Sementara jaemin saat ini berada di dalam mobil Jeno, mereka sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah yuta.
" Mas, wajah kamu kenapa pucat gitu."
" Ga papa."
Jaemin menyentuh dahi Jeno, karena melihat Jeno yang juga mulai keringatan.
" Mas kenapa."
" Ga papa sayang."
" Ayah pasti lagi takut ya, soalnya mau ketemu sama kakek." Jawab Juna usil.
" Beneran mas, kamu jadi begini karena ketakutan."
" Sok tau kamu bang, ayah cuma kurang tidur aja semalam. Kayanya masuk angin."
" Masuk angin ga begini mas, kamu lupa kalau aku dokter." Jeno hanya menyengir membalas ucapan jaemin.
" Ngapain takut sih mas, ga bakal di apa-apain kamu sama kakek."
" Cuma gugup doang sayang."
" Jangan di bebanin gitu mas, kaya mau ketemu siapa aja. Kakek itu baik kok, kerjaannya aja yang menakutkan."
Belum sempat Jeno menjawab, terdengar suara rengekan junwoo.
Setelah di imunisasi tadi, junwoo memang sedikit rewel. Seperti biasa hanya Jeno yang bisa membuat anaknya itu tenang. Tapi karena keadaan Jeno yg sedang menyetir membuat Junwoo merengek di dalam dekapan jaemin. Meskipun tadi sempat tertidur sebentar setelah menyusu dengan jaemin, namun anak itu sekarang kembali terbangun" Sabar ya nak, ayah lagi nyetir. Nanti ya di gendong sama ayah." Bujuk jaemin, namun junwoo tetap menangis.
" Kasih nenen lagi aja yang."
" Ga mau mas, dia masih kenyang."
" Bentar ya dek, kita sebentar lagi sampai."
Junwoo tetap saja menangis, meskipun posisinya sudah di hadapkan ke arah Jeno.
" Mas, Nana pusing. Kita gantian aja nyetir nya. Mas yg pangku adek, biar Nana yang nyetir."
" Yaudah, kita menepi di depan sana aja."
Jeno tidak enak sebenarnya membiarkan jaemin menyetir, takut dapat masalah jika keluarganya melihat. Tapi apa boleh buat, junwoo tidak mau diam dari tadi.
" Ini kamu ga papa yang nyetir, nanti mas di marahi keluarga kamu."
" Ga papa mas, yang penting adek anteng."
Benar saja, begitu ada di dalam dekapan sang ayah, Junwoo langsung berhenti menangis dan hanya terdengar sedikit isakan kecil dari mulut si bayi.
" Dasar anak ayah, Nenen doang kamu anteng sama Buna dek. Sisanya tantrum."
" Kan emang anaknya ayah, Buna. emangnya ada ayah yang lain" goda Jeno
" Rencana nya sih, mau nyari yang baru."
" Coba aja kalau berani, bener ga dek."
" Ya berani lah, ya gak bang. Nanti kamu bantuin Buna ya buat cari ayah baru."