Hari ini Juna berangkat sekolah bersama Jeno.
" Juna, Minggu depan ayah akan pindah ke apartemen ayah yang ada di dekat kantor. Kamu mau ikut ayah atau tetap dirumah grandbu?". Tanya Jeno tanpa menoleh kearah Juna.
Juna nampak bimbang dengan tawaran ayahnya, jika ia tinggal berdua dengan ayahnya apa dia sanggup?, tapi kalau dia harus bersama keluarga ayahnya itu akan sama saja, semua anggota keluarga itu hanya sibuk dengan anak uncle nya. Juna menghela nafas karena bimbang.
Nampaknya Jeno menangkap kebimbangan anaknya." Ayah tidak bisa setiap hari harus bolak balik kerumah bubu. kalau kamu ikut ayah, nanti ayah akan memperkerjakan maid disana untuk menemani mu. Tapi kalau kamu mau di rumah bubu juga gapapa, tapi jangan menyusahkan mereka. Kamu tau sendiri karena mereka sedang repot mengurus anaknya uncle Mark ".
Mendengar penjelasan Jeno nampaknya Juna lebih baik ikut ayahnya saja.
" Juna ikut ayah saja ". Ucap Juna dan Jeno pun mengangguk.
°°°°°
Siang ini winwin datang berkunjung kerumah Taeyong untuk membesuk anak haechan
Winwin memencet bel pintu rumah Taeyong dan tidak lama pintu dibuka oleh salah satu maid.
" Taeyong nya ada ". Winwin tersenyum kepada maid tersebut
" Ada, nyonya ada didalam. Silahkan masuk ". Maid tersebut meminta winwin untuk langsung masuk karena dia sudah mengenal winwin sewaktu datang saat makan malam waktu itu.
" Permisi nyonya, ada teman nyonya yang waktu itu ". Ucap maid kepada Taeyong. Taeyong pun menoleh dan melihat kehadiran winwin.
" Ya ampun win, kok ga ngabarin dulu ". Taeyong langsung berdiri menyambut winwin.
" Aku tau kamu pasti ada dirumah, ini anaknya haechan ". Tanya winwin
Merekapun duduk diruang tengah, Taeyong pun memperkenalkan cucunya kepada winwin.
" Iya, ini Jung Clara anaknya Mark dan haechan ".
" Cantik banget ". Winwin gemes dengan bayi itu dan menoel-noel pipi si bayi.
" Kamu mau coba gendong ga, biar ketularan punya cucu juga habis ini ". Canda Taeyong
Winwin tersenyum dan menyambut Clara ke gendongannya. Kemudian mereka pun mengobrol dan sesekali akan mengajak Clara berinteraksi. Dari kejauhan ada sosok Juna yang memperhatikan mereka, Juna nampak sedih karena melihat bagaimana orang-orang di sekitarnya nampak menyambut bahagia kehadiran Clara. Berbeda dengannya, yang hanya mendapat perlakuan dalam bentuk formalitas saja.
" Gimana win, kamu setuju ga Nana di jodohin sAma Jeno". Taeyong kembali menanyakan hal tersebut.
Winwin yang mendapat pertanyaan seperti itu bingung harus menjawab apa, jujur dia tidak enak menolak tawaran Taeyong.
" Aku ga masalah soal perjodohan itu tae, tapi mas yuta sedikit keberatan. Dia ingin anaknya menikah atas dasar saling mencintai. Kamu tau kan gimana mas yuta menjaga Nana, dia ga mau sesuatu terjadi sama anaknya jika semua hasil paksaan. Jadi kalau memang nana yang mau kita ga masalah ". Mau tidak mau winwin harus menyampaikan hal seperti ini walaupun tidak enak. Kemudian winwin melirik ke arah Taeyong yang nampak kecewa.
" Yah, padahal aku berharap banget Nana bisa jadi menantu aku. Apa aku suruh Jeno deketin Nana aja ya, siapa tau dengan cara itu bisa menumbuhkan rasa cinta mereka ".
" Aku sih terserah aja tae, kalau Jeno mau deketin Nana ya gapapa dan aku juga belum bahas ini sama Nana. Nanti aku kabari kamu gimana keputusan nana ". Merekapun tersenyum setelahnya.
" Ngomong-ngomong yang lain mana, kok kamu cuma berdua sama Clara doang ". Tanya winwin
" Jaehyun sama Jeno lagi di kantor. Mark sama haechan lagi tidur siang, kasian semalaman mereka begadang. Kalau Juna kayanya ada di kamar ". Balas Taeyong
Setelahnya mereka kembali mengobrol bersama sampai mereka lupa waktu. Tak lama hp winwin berdering pertanda panggilan dari yuta, dia mengabarkan tidak bisa menjemput karena lembur dan berakhir winwin menghubungi jaemin meminta untuk di jemput, namun sialnya jaemin hanya bisa menjemput nanti jam 8 malam. Mendengar itu Taeyong pun senang dan menawarkan winwin untuk makan malam bersama terlebih dahulu. Sebenarnya winwin bisa saja balik bersama supirnya, tapi Taeyong membujuknya untuk bertahan hingga makan malam dengan alasan ngapain dirumah sendirian pasti bakal kesepian.
Selesai makan malam, winwin berbincang bersama keluarga Jung dan Juna juga bergabung bersama mereka. Winwin mengajak Juna untuk duduk bersamanya, Juna senang dengan adanya winwin dia tidak akan merasa di abaikan disini.
Tepat pukul delapan malam, jaemin datang kerumah keluarga Jung. Namun saat turun dari mobil, tiba-tiba jaemin dikagetkan oleh klakson mobil yang baru datang. Karena itu membuat jaemin langsung melotot tajam ke arah mobil tersebut, sang pemilik mobil turun tanpa rasa bersalah dan berlalu meninggalkan jaemin.
" Ternyata si duda ga ada akhlak itu, dasar pantes saja Juna ga betah sama dia kelakuannya kaya begitu ". Umpat jaemin
Setelahnya jaemin masuk kedalam dan menemui bundanya. Jaemin dan bundanya langsung pamit pulang karena jaemin buru-buru ada keperluan. Sebelum pulang jaemin menyapa Juna dan berpamitan kepada bocah itu.
Saat jaemin dan winwin sudah pulang. Taeyong memanggil Jeno untuk berbicara bersamanya.
" Jen, tolong usulan bubu kali ini kamu pertimbangkan. Bubu ingin kamu nikah sama jaemin, bubu minta kali ini saja tolong turuti kemauan bubu, ini demi kebaikan kamu dan Juna juga. Jaemin orang baik jen, bubu ga mau dia lepas ke tangan orang lain. Kamu mau kan deketin jaemin". Bujuk Taeyong
" Kebaikan Jeno atau bubu emang udah bosan ngurus Jeno sama Juna. Jaemin ga bakal mau sama duda kaya Jeno dan usia dia juga jauh beda dengan Jeno". Bantah Jeno
" Di coba dulu jen, tolong kali ini aja ".
" Terserah bubu saja, Jeno pikir-pikir dulu. Oh Jeno sampai lupa, Minggu depan Jeno dan Juna bakal pindah ke apartemen Jeno".
" Kenapa harus pindah ". Protes Taeyong
" Demi kebaikan Jeno dan Juna, lagian jarak rumah dan kantor cukup jauh. Jeno capek kalau harus bolak balik setiap hari.
" Alesan kamu aja, selama ini kamu fine-fine aja. Awas saja kalau kamu mau menghindari bubu".
Namun Jeno tak lagi membalas ucapan Taeyong, dia berlalu pergi ke kamarnya dan meninggalkan Taeyong sendirian.