Hari ini usia Junwoo tepat 4 bulan. Saat ini jaemin hanya berdua bersama junwoo, karena tadi bunda pergi mengantar makan siang buat ayah dan suaminya sekaligus menjemput Juna pulang sekolah.
" Lucu banget kamu nak, pengen Buna hap aja. Gemes." Jaemin gemes dengan sang anak. Saat ini dia tengah menggigit selimut junwoo untuk menahan rasa gemas pada sang anak.
" Untung wajah kamu mirip Buna, kalau sampai semua mirip ayah kamu, Buna yang pusing dek."
Junwoo tersenyum dan mengoceh khas bayi. Hal itu membuat jaemin semakin gemes pada sang anak.
" Coba aja kalau lagi ga ada ayah, kamu anteng banget bareng Buna. Tapi kalau lagi ada ayah kamu jadi lupa sama Buna. Kenapa sih dek kamu bucin banget sama ayah. Padahal ayah itu kan jelek dan udah tua. Harusnya kamu itu bucin sama Buna kamu yang cantik dan imut ini."
Junwoo lagi-lagi tertawa melihat cara jaemin berbicara dan berteriak-teriak khas bayi. Jaemin yang sudah tidak tahan gemes langsung mengecup wajah sang anak bertubi-tubi, hal itu membuat Junwoo risih dan berakhir menangis.
Saat jaemin hendak menyusui junwoo, pintu kamar terbuka menampilkan Juna dan winwin. Jaemin lanjut membuka kancing kemejanya dan menyusui junwoo. Sementara itu, Juna naik ke atas ranjang jaemin.
" Na, bunda pulang dulu yaa. Mau beres-beres rumah soalnya kakek dan nenek kamu bakal Dateng besok."
" Iya Bun, makasih banyak udah bantuin Nana. Maaf Nana ga bisa bantu bunda."
" Ga papa sayang, jangan lupa istirahat kalau anak-anak udah tidur ya. Tadi Juna udah bunda ajak makan siang diluar. Kamu tenang aja."
" Oke Bun, makasih ya Bun."
" Iya, bunda pamit yaa. Juna Oma pulang dulu, jagain Buna sama adek ya."
" Siap Oma."
Winwin pun pergi meninggalkan kediaman jaemin. Untuk posisi rumah, Jeno membeli rumah yang berjarak hanya 2 rumah saja dari rumah winwin.
" Bang ganti dulu bajunya, cuci muka dan kaki baru balik lagi ke sini main sama adek."
" Oke Buna."
Saat jaemin tengah fokus menyusui junwoo, tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi dari hp nya. Ternyata itu pesan dari Jeno.
" Bener-bener kelakuan bapak kamu itu dek."
Belum selesai jaemin menyusui junwoo, tiba-tiba Juna sudah kembali lagi ke kamarnya.
" Cepet banget bang."
" Iya Buna, Abang udah ga sabar main sama adek."
Juna memegang tangan sang adik sambil menatap minat melihat adiknya yang sedang menyusu.
" Abang kenapa nak."