Ditengah kesibukannya membereskan kamar, jaemin mendengar suara ketukan pintu.
*Tok tok tok
Jaemin berjalan sedikit tertatih dan membuka pintu, ternyata sosok Juna yang datang menemuinya. Jaemin merentangkan tangannya dan memeluk Juna.
" Buna lagi sakit ya?." Tanya Juna saat mereka berjalan menuju sofa di kamar itu.
" Cuma ga enak badan sedikit aja kok sayang ". Jawab jaemin saat mereka hendak duduk di sofa itu. Namun jaemin sedikit meringis merasakan nyeri pada bagian bawahnya.
" Buna kenapa?, Buna habis jatuh ya, kaki Buna sakit? Mau Juna pijitin aja tidak?". Juna mencerca jaemin dengan banyak pertanyaan karena merasa sangat khawatir dengan jaemin.
" Buna ga papa sayang, ini tadi buna ga sengaja jatuh dari tempat tidur. Makanya pantat buna sedikit sakit." Jaemin tersenyum melihat kekhawatiran putranya itu. Kemudian dia merangkul Juna dengan sayang.
" Beneran Buna ga papa." Juna mendongak dan menatap jaemin khawatir.
" Buna ga papa nak ". Jaemin gemes melihat tingkah sang anak, ia tangkup wajah Juna dan ia kecup wajah anak itu.
" Gimana ujian kamu tadi, sukses ga?." Lanjut jaemin
" Sukses Buna, Juna bisa jawab semua soalnya. Juna ga sabar mau cepat-cepat liburan sekolah. Soalnya Oma sama opa janji bawa Juna liburan". Juna sangat antusias bercerita kepada jaemin.
" Emang Oma sama opa mau ajak Juna kemana nak?."
" Kata opa mau kerumah buyut di jepang."
" Buna sama ayah ga di ajak." Tanya jaemin
" Kata Oma, buna kan temenin ayah dirumah, ayah kan kerja."
" Yah buna sedih ga ada temen dirumah."
" Buna jangan sedih, kan ada ayah. Opa bilang cuma seminggu aja kok. Atau Juna ga jadi ikut opa aja deh, Juna temenin Buna aja dirumah." Juna menatap jaemin dan ikutan sedih melihat ekspresi sedih jaemin.
" Eh jangan gitu, Buna ga papa kok sayang. Buna cuma bercanda. Juna kan udah capek belajar jadi Juna perlu liburan untuk menyegarkan otak. Nanti pokoknya Juna harus bilang sama Oma,opa dan buyut kalau Buna minta oleh-oleh yang banyak".
" Oke Buna " jawab Juna riang
" Tapi, kamu udah izin sama ayah belom?."
Juna menggeleng dan baru ingat kalau dia belum izin kepada ayahnya.
" Nah, harus izin sama ayah dulu sayang. Jepang itu jauh nak, banyak berkas juga yang Juna butuhin buat berangkat. Cuma ayah yang bisa ngurusnya."
" Tapi, nanti Buna bantu Juna ya buat bilang sama ayah. Juna pengen banget ikut oma sama opa, selama ini Juna ga pernah liburan jauh. Setiap libur Juna hanya ikut grandbu ke mall aja. Cuma sekali waktu itu Juna di ajak sama uncle dan aunty liburan ke Jeju."
" Oke sayang, nanti kita sama-sama bujuk ayah ya." Juna mengangguk semangat.
" Buna, Buna tau ga. Tadi pagi ayah baik banget sama Juna. Ayah udah ga irit ngomong lagi ke Juna dan tadi pagi ayah senyum dan elus-elus kepala Juna."
" Benarkah? Wah, bagus kalau gitu. Akhirnya ayah udah ga galak lagi kaya monster." Ucap jaemin dengan nada dan eskpresi lucu, hal itu membuat mereka berdua tertawa.
Sore harinya jaemin menyiapkan makan malam bersama Juna. Malam ini jaemin membuat menu yang simpel saja seperti tonkatsu dan SOP tahu untuk menu sayurannya. Juna paling antusias soal membantu jaemin memasak, apalagi makanan yang menggunakan tepung dia sangat suka memainkan adonan tepung itu.