Jeno kaget mendengar suara bel pagi-pagi sekali. Siapa yang bertamu kerumahnya. Dilihat jam dinding masih pukul 7, tidak mungkin maid yang datang, biasanya mereka datang di pukul 9. Dengan perlahan Jeno melepas pelukan jaemin padanya dan berjalan gontai untuk membuka pintu. Saat membuka pintu Jeno kaget melihat kehadiran bubu dan kakak iparnya.
" Loh, ngapain bubu pagi-pagi kesini."
" Kata Daddy Nana lagi sakit, bubu mau antar sarapan untuk Nana. Mana menantu bubu itu."
Belum sempat menjawab mereka mendengar suara jaemin yang sedang mual di kamar mandi, karena kondisi pintu kamar yang di buka oleh Jeno, membuat mereka bisa mendengar suara mual jaemin. Dengan cepat Jeno menyusul jaemin ke kamar mandi di ikuti oleh Taeyong.
Mereka berdua nampak panik melihat wajah pucat jaemin.
" Wajah kamu pucat sekali sayang, Nana ga papa nak." Tanya Taeyong
" Pusing Bu, mual dan badan Nana lemas."
" Kamu ga bawa Nana ke dokter jen."
" Sudah Bu, kemarin sudah di periksa sama sepupunya Nana dan udah di kasih obat juga. Rencananya kalau Nana udah mendingan, kami mau kerumah sakit siang ini."
" Kita ke sofa depan aja ya sayang, bubu bikinin kamu air jahe pakai madu."
Mereka menuntun jaemin ke sofa depan. Taeyong mendudukan jaemin di sebelah haechan dan anaknya.
Taeyong membuka gorden dan jendela apartemen Jeno agar cahaya dan udara pagi dapat masuk.
" Ini di minum dulu sayang."
Jaemin meminum air madu dan jahe yang di buat oleh Taeyong. Setelahnya Taeyong menyuapkan jaemin bubur yang sudah dia bawa dari rumah tadi.
" Ini nana kenapa jen, dokter nya kemaren bilang apa."
" Nana lagi hamil Bu dan rencananya siang ini kita mau check up buat liat kondisi kandungan Nana."
" Benarkah." Taeyong kaget dan menatap jaemin. " Kamu beneran hamil sayang."
" Iya Bu."
Taeyong nampak senang dan memeluk menantunya itu dengan sayang.
" Kenapa kamu tidak bilang sama bubu dari kemarin jen. Harusnya kamu bawa Nana kerumah kita, bubu tidak yakin kamu bisa ngurus Nana seorang diri. Apalagi bundanya Nana lagi tidak disini."
" Jeno bisa ngurus Nana sendiri an Bu dan satu lagi jangan bilang sama bunda dulu. Nana mau kasih kejutan pas bunda balik nanti."
" Bubu tenang saja, mas Jeno bener kok ngerawat Nana disini. Lagian kita ada maid juga yang bantu-bantu disini. Bahkan mas Jeno ga biarin Nana kemana-mana sendiri sejak kemaren."
" Bagus kalau gitu, rawat dan jaga istri kamu baik-baik Jeno. Apalagi lagi hamil muda kaya gini, biasanya trimester pertama itu morning sickness nya parah banget. Kamu juga harus bisa jaga mood istri kamu, orang hamil itu sensitif banget dan harus turuti ngidam istri kamu agar anak kamu ga ileran."
" Yaudah kamu sarapan sana, biar Nana disini bareng bubu dan haechan."
Jeno memilih membersihkan diri terlebih dahulu dan baru setelah itu sarapan.
" Udah enakan belum na."
" Udah mendingan Bu."
" Selamat ya na, Clara sebentar lagi jadi ada teman mainnya."
" Makasih chan."
" Nanti kalau Jeno kerja dan kamu kesepian panggil bubu saja ya sayang. Biar bubu yang temani kamu disini dan Nana ga boleh stress loh. Nana pasti tau apa saja pantangan buat Nana karena ini kerjaan Nana sebelumnya."