Bab 7

8K 531 12
                                    

Jeno dan jaemin sudah sampai di kediaman keluarga Nakamoto.
Jeno mengikuti jaemin dari belakang, saat membuka pintu rumahnya, jaemin mempersilahkan Jeno untuk masuk. Nampak sosok winwin tengah duduk menonton TV, jaemin pun menghampiri sang bunda.

" Bun, ayah mana?". Tanya jaemin

" Tadi di kamar lagi main sama Juna, kayanya ketiduran deh ". Saat menoleh ke anaknya winwin kaget saat melihat ada sosok Jeno disana.

" Eh Jeno, duduk dulu jen. Kamu mau jemput Juna ya?
Bunda panggil dulu ke kamar ". Winwin pamit ke kamar untuk menjemput Juna dan yuta.

Saat bundanya pergi, jaemin menemani Jeno duduk di ruang tengah dan tak lupa jaemin menawarkan Jeno minuman.

" Maaf tuan, mau minum apa? Biar saya siapkan ". Tawar jaemin

" Jangan terlalu formal dan jangan panggil saya tuan karena saya bukan majikanmu. Tidak usah repot-repot". Ketus Jeno

" Baiklah ahjussi, saya tidak repot kok ". Setelah itu jaemin berlalu ke dapur untuk menyiapkan minum. Jeno tersenyum memperhatikan punggung jaemin dan ia kagum dengan kegesitan jaemin di dapur. Tapi tunggu, tadi jaemin memanggilnya ahjussi. Apakah dia setua itu?

Saat jaemin akan menyajikan minum bersamaan dengan itu winwin, yuta dan Juna turun dari tangga.
Nampak Juna masih ngantuk dalam gendongan yuta.

" Selamat siang, tuan ". Sapa Jeno

" Siang jen, mau jemput Juna ya? " Tanya yuta dan jenopun mengangguk.

" Juna itu ayah udah datang jemput Juna, ayo siap-siap sama kak Nana ". Yuta berbicara sambil mengelus pipi Juna. Mendengar nama ayah, Juna langsung menegakan kepalanya dan menatap takut kearah Jeno. Jaemin dari tadi terus memperhatikan interaksi anak dan ayah ini. Lihatlah wajah menyebalkan Jeno, dia menatap datar anaknya.

Juna melirik ke arah jaemin dan jaemin pun tersenyum sembari mengajak Juna untuk bersiap pulang. Jaemin menggandeng tangan Juna ke kamarnya. Sesampainya mereka di kamar jaemin membantu Juna membereskan barang-barangnya.

" Juna ingatkan pesan kak Nana kemaren, kalau Juna lagi sedih, Juna bisa telpon kak Nana. Juna jangan takut sama ayah ya, ayah itu baik kok cuma emang cara ayah menyayangi Juna itu berbeda. Kalau Juna kesepian Juna juga boleh telpon kak Nana. Sini hp Juna biar kak Nana simpen nomornya kak Nana ". Satu tangan Jaemin memegang pundak Juna dan satunya lagi mengelus pipi Juna guna memberi pengertian kepada Juna. Mengenai hp, Juna memang sudah diberi hp oleh Jeno guna untuk menghubungi keluarga saat mendesak.

" Juna paham kan pesan kak Nana ". Juna mengangguk dan langsung memeluk jaemin erat seperti memberi isyarat kalau dia tidak ingin berpisah dengan jaemin.
Jaemin juga membalas pelukan Juna sambil mencium pucuk kepala Juna. Setelahnya mereka turun kebawah untuk menemui Jeno dan yang lainnya.

Jeno pun berpamitan kepada keluarga Nakamoto, jaemin menggandeng Juna sampai ke depan rumah. Saat akan memasuki mobil nampak Jeno tak peduli dengan anaknya, Juna membuka pintu mobilnya sendiri dan menaruh ranselnya sendiri. Harusnya itu dilakukan oleh Jeno, jaemin benar-benar geram dengan sifat ayahnya Juna.

Saat di perjalanan pulang, Jeno mengingat kejadian di rumah jaemin tadi. Beberapa kali momen dia bertemu jaemin dia selalu terpesona dan terbayang-bayang dengan wajah jaemin. Apakah dia menyukai jaemin?
Apalagi melihat kedekatan jaemin dan Juna, jika benar dia menyukai jaemin, tidak salah kan, dia langsung melamar jaemin?
Walaupun dia tidak nyaman dengan Juna, setidaknya pasangannya nanti tetap peduli dengan Juna. Sepertinya Jeno butuh mencari informasi tentang jaemin.

" Kamu sudah makan ?" Jeno bertanya pada Juna.

" Sudah ayah ". Setelahnya Jeno hanya diam dan fokus pada jalanan.

Sesampainya dirumah Jeno dan Juna berlalu ke kamar mereka masing-masing.

°°°°°

Keesokan siangnya, haechan dan yang lainnya sudah pulang kerumah.
Karena ini hari Minggu, Jeno dan Juna berada dirumah.

Jeno mendengar ada suara ribut dirumahnya, ia yakin itu keluarganya yang sudah pulang kerumah. Saat Jeno cek keluar kamar nampak jaehyun dan Taeyong yang sibuk bermain dengan cucunya, ada haechan yang duduk bersama Mark. Tapi pandangan Jeno fokus ke arah Juna, anak itu sedang duduk bersama Taeyong dan jaehyun. Nampaknya, anaknya seperti orang bingung disana karena semua orang sibuk dengan bayinya Mark. Akhirnya Jeno memilih balik ke kamarnya.

Juna yang melihat antusias keluarganya dengan si Adik bayi hanya diam dan tersenyum kearah bayi itu. Karena semua terlalu sibuk dan tidak ada yang menyadari keberadaanya Juna pun pergi ke kamarnya.

Saat di kamar, Juna mengingat pesan jaemin tadi kepadanya. Juna mengambil hpnya dan menghubungi jaemin.

📞kak Nana

Jaemin : haii anak ganteng

Juna : hallo kak nana

Jaemin : ada apa sayang,
Juna kenapa sedih?

Juna  : Juna tidak apa-apa,
Juna hanya rindu kak Nana ☹️

Jaemin : Juna jangan bohong,
ayo cerita sama kak Nana

Juna : Juna tidak apa-apa kak

Jaemin : Juna masih ingat pesan kak Nana,
Kalau Juna boleh cerita apa saja sama kak
Nana
*Juna mengangguk

Juna : kak Nana,
Apa semua anak lahir
Keluarganya akan senang?

Jaemin : tentu sayang
Semua orang pasti seneng
Karena bayi yang lahir itu selalu
Dinanti sama keluarganya.
Kenapa Juna bertanya seperti itu?

Juna : berarti waktu Juna lahir
Ayah dan yang lainnya seneng?

Jaemin kaget dengan pertanyaan Juna

Jaemin : tentu sayang
Buktinya sampe sekarang
Semua sayang kan, sama juna

Juna : berarti dulu ayah juga
Sayang-sayang Juna waktu bayi

Jaemin : pasti itu sayang

Juna : tapi kenapa
Sekarang ayah ga suka Juna?
Semua orang juga ga sayang-sayang Juna
Semuanya sibuk sendiri
Juna tidak punya teman bermain dan bicara

*Juna bicara sambil terisak

Jaemin : juna jangan ngomong gitu sayang
Sekarang kan udah ada kak Nana. Juna
Bebas ngomong apa aja sama kak Nana.

Juna : sepertinya jadi bayi itu seru
Juna pengen jadi bayi lagi aja
Biar bisa di sayang semua orang
Kalau sudah besar sering di cuekin
Juna mau jadi anak bayi aja terus

Jaemin : Juna kan anak kuatnya kak Nana
Jadi ga boleh ngomong gitu ya
Kalau Juna jadi bayi ga bisa makan enak dong
Bayi kan ga boleh makan ice cream
Jadi ga papa ya sayang, itu biar Juna bisa Jadi anak kuat.

Semua obrolan Juna dan jaemin terekam jelas oleh Jeno. Setelah mendengarkan itu Jeno berlalu pergi keluar rumah.

Mr. widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang