*satu tahun kemudian
Saat ini keluarga Jung tengah liburan di salah satu villa yang ada di Jeju.
Jaemin saat ini sedang memasak sarapan di bantu oleh haechan dan bubu. Saat sedang sibuk mengaduk makanan, dia di kagetkan dengan suara tangisan junwoo yang sangat keras.
" Na, kamu susul ke kamar deh na. Itu suara tangis junwoo malah makin kenceng. Takutnya ada apa-apa."
" Tapi, sarapan nya nanggung Bu. Bentar lagi mateng."
" Ini nunggu Mateng aja kan."
" Iya, Bu. Lima menit lagi udah Mateng kok."
" Yasudah, kamu ke kamar saja. Kalau gini bubu sih bisa lanjutin bareng haechan."
" Maaf ya, Bu."
" Tidak apa-apa, sayang."
Jaemin pun masuk ke dalam kamarnya. Nampak Jeno yang sudah kewalahan membujuk junwoo yang sedang menangis.
" Rasain yah, Buna datang tuh." Ejek Juna
" Jung Jeno, kamu apain itu anak Nana." Ucap jaemin yang lelah dengan kelakuan suaminya. Sebab, akhir-akhir ini Jeno memang sering usil kepada junwoo. Jika waktu bayi junwoo nempel dengan Jeno, berbeda dengan sekarang. Dia sering emosi karena selalu jadi korban keusilan sang ayah.
" Ga mas apa-apain kok, sayang. Tadi pas pasangin dia baju, lalu mas gemes liat buntelan satu ini. Yaudah pipinya mas sedot."
Jaemin menghela nafas dalam, seperti inilah setiap hari. Pasti ada saja kelakuan ayah dua anak itu. Kalau bukan junwoo, sudah pasti Juna jadi korban ke usil an pria itu.
" Udah ya, jangan nangis. Juju mau Mimi sama Buna ga." Junwoo pun mengangguk
Saat junwoo sudah tenang menyusu pada jaemin, Jeno kembali di buat gemas melihat pipinya junwoo dan berakhir bocah kecil itu di kecup oleh Jeno dan membuat sang anak kembali risih mengamuk.
" Jung jenoooo." Teriak jaemin dengan tatapan tajamnya. Melihat respon istrinya, Jeno langsung kabur ke kamar mandi.
Jaeminpun kembali membujuk sang anak untuk menyusu, sambil mengelus kepala sang anak, agar dia lebih tenang
" Sabar ya dek, kamu harus punya ayah nyebelin kaya begitu." Ucap juna
" Tau ih, itu bapak-bapak makin tua malah makin ngeselin kelakuannya."
" Tapi, kalau adek lagi nangis. Wajahnya mirip ayah banget ya, Buna. Jelek."
Jaemin dan Juna tertawa, tapi berbeda dengan Jeno. Dia mendengar ucapan anak sulungnya dan langsung protes.
" Enak aja kamu bilang ayah jelek, coba kamu tanya ke orang-orang diluar sana. Wajah kamu itu mirip siapa. Kalau ayah jelek, berarti kamu juga jelek. Soalnya kan kamu yang paling mirip sama ayah."