Bab 51

4K 281 5
                                    

Jaemin dan Ji-Su sedang duduk di ruang tengah, mereka sedang menonton kartun kesukaan Ji-Su. Setiap hari hal inilah yang selalu jaemin lakukan, menemani gadis kecilnya dan mendengarkan celotehan gadis itu. Meskipun mereka sering tidak akur kalau soal ayah Jeno, tapi jika dalam keadaan berdua di rumah, justru mereka terlihat akur seperti ibu dan anak lainnya.

" Buna, kalau panas kaya gini, enaknya makan ice cream ya."

" Ice cream emang enak, tapi nanti kalau habis makan siang."

" Yah Buna, makan siangnya kan masih nanti."

" Yaudah, makan ice cream nya juga nanti."

" Ih, Buna ga seru banget deh."

" Kamu mau ice cream, kan?". Tanya jaemin

" Mauu." Ucap Ji-Su sambil mengangguk lucu

" Ya sudah, kamu bantu Buna masak dulu. Habis itu kita makan siang. Baru deh kamu, Buna kasih ice cream."

" Kenapa ga sekarang aja, sekalian adek tunggu Buna memasak."

" Ga ada ya dek, kamu kemaren juga habis makan ice cream loh. Mau, Buna bilangin ke ayah."

" Ga mau." Rengek Ji-Su, meskipun Ji-Su adalah princess kesayangan ayah Jeno, tapi tidak semua keinginan nya akan di penuhi Jeno. Jeno tetap tegas pada gadis kecilnya, jika Ji-Su melanggar, Jeno akan mendiami gadis kecil itu. Dan hal itu sangat tidak di sukai oleh Ji-Su.

" Ya sudah, sekarang bantu Buna masak ya. Nanti habis makan, Buna kasih ice cream."

" Tapi sebentar lagi ya Buna, adek masih nonton. Kan sebentar lagi film nya habis."

" Janji ya, kalau kamu malah lanjut nonton yang lain, ga bakal Buna kasih ice cream loh."

" Iya Buna, tapi nanti Buna masakin bulgogi kesukaan adek ya."

" Buna dapet apa, kalau masakin adek bulgogi."

" Dapet kiss yang banyak dari adek." Ucap Ji-Su dan langsung mengecup wajah jaemin.

" Buna bikinin adek bulgogi ya." Ucapnya lagi sambil mencium gemes pipi sang ibu.

" Iya." Jawab jaemin sambil tersenyum.

" Adek sayang Buna."

" Adek bilang apa, Buna ga denger."

" Adek sayang Buna."

" Bilang sekali lagi."

" Tidak mau." Ucapnya dengan wajah kesal.

" Tumben banget adek bilang sayang ke Buna, biasanya cuma sayangnya ke ayah doang."

" Adek sayang sama Buna juga kok. Tapi, adek kesal. Soalnya Buna sayangnya sama kakak Lala dan Buna juga suka peluk-peluk ayahnya adek."

" Adek cemburu ya."

" Tidak."

" Ngaku aja, adek cemburu kan sama kakak Lala."

" Tidak, adek cuma kesel. Kakak Lala suka rebut Buna sama Abang Juna kalau datang kesini. Adek tidak suka."

" Oh, jadi gara-gara ini. Adek jadi ga mau main ke rumah opa. Karena takut kakak Lala datang dan manja-manja sama Buna." Ucap jaemin pura-pura tidak tau.

" Kenapa kakak Lala selalu manja sama Buna, dia kan juga punya mommy echan. Kenapa tidak manja sama mommy nya saja."

" Buna tidak tau, coba adek tanya sama kakak lalanya."

" Tidak mau, pokoknya kakak Lala tidak boleh lagi kerumah kita."

" Ga boleh gitu sayang, kakak Lala kan saudaranya adek. Sama-sama perempuan kaya adek. kan bagus, adek jadi ada temennya."

Mr. widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang