Bab 32

5.1K 311 9
                                    

Jaemin sudah di bawa ke ruangan pukul 2 dini hari. Setelah sampai di ruang rawat jaemin langsung istirahat, begitu juga dengan Jeno,yuta dan winwin. Untuk bayi jaemin masih di bersihkan dan akan di antar nanti pagi pukul 6.

Jeno tak bisa tidur nyenyak karena mendengar rintihan jaemin. Efek obat biusnya baru berasa. Jaemin sudah mulai merasakan sakit pada area perutnya. Jaemin terbangun pada pukul 5.

" Nyeri mas."

" Ini harus di gimana in sayang. Mas ga paham."

" Emang gini efeknya mas, baru berasa sekarang. Susternya udah anter obat belum mas?."

" Belum sayang, kayanya nanti sekalian buat sarapan. Atau mau mas minta aja sekarang."

" Minta sama sing aja mas, obatnya bukan obat minum kok."

Jeno pun keluar untuk mencari sing, tak lama dia datang bersama sing untuk masuk kedalam kamar jaemin.

" Udah mulai berasa sakitnya ya na."

" Iya sing."

Sing membuka selimut jaemin dan akan melorotkan celana jaemin. Melihat itu Jeno langsung protes.

" Itu mau ngapain."

" Ngasih obat Hyung. Obatnya harus di masukin ke lubang anusnya Nana."

" Emang harus di situ banget ya."

" Hyung aku saudaranya Nana loh dan semalam juga aku udah liat bagian bawah Nana. Hyung jangan mikir aneh-aneh, ini udah kerjaan aku. Atau Hyung mau masukin sendiri."

" Emang boleh."

" Boleh, pake dulu sarung tangannya itu. Sebelumnya tangan Hyung juga di bersihin."

Jeno mengikuti arahan dari sing.

" Nah kalau udah, itu obatnya masukin ke lubang anusnya Nana. Tahan dulu sebentar buat ga keluar. Soalnya obat itu licin."

" Iya."

" Bener-bener suami kamu na, posesif banget. Ini untung dokter kamu itu aku, gimana kalau orang lain coba." Jaemin hanya tersenyum menanggapi ucapan sing.

Setelah Jeno selesai memasukan obat jaemin. Sing kembali memeriksa keadaan jaemin.

" Ga ada keluhan lain kan na."

" Ga ada sing."

" Jangan lupa belajar gerak. Ingetin tuh suami kamu. Ntar di suruh diam aja di kasur yang ada, jahitan kamu kaga lentur."

" Iya, kamu tenang aja. Anak aku mana."

" Aku minta perawat buat anter, sekalian aku juga mau pamit pulang. Btw anak kamu cakep banget."

" Makasih sing."

" Yoi sama-sama."

Perawat pun datang membawa anak mereka, bersamaan dengan itu sang anak langsung menangis saat memasuki ruang rawat sehingga membuat yuta dan winwin terbangun. Seolah sadar, ia sudah bersama dengan orang tuanya, sang anak menangis dengan keras.

" Dokter na, sepertinya bayinya sudah mulai lapar. Dokter bisa coba buat ngasih ASI nya ke adek bayinya."

" Baik, terima kasih suster."

Jeno membantu jaemin untuk mengubah posisi setengah duduk. Setelahnya perawat memberikan bayi itu ke jaemin dan ia langsung keluar kamar.

Yuta dan winwin nampak antusias melihat cucu mereka. Mereka langsung menghampiri jaemin, mereka gemas melihat sang cucu yang langsung diam begitu sudah berada di dalam dekapan jaemin.

Mr. widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang