Hari ini adalah hari terakhir Chanyeol dan Baekhyun berada di Korea. Saat ini mereka tengah sarapan pagi.
" Jeno, setelah sarapan temani saya keluar."
" Baik, kek."
" Kakek mau kemana, Nana ikut ya." Jaemin cemas kemana sang kakek akan membawa suaminya. Dia takut terjadi sesuatu dengan Jeno. Sejauh ini mereka tidak pernah terlihat akrab dan tiba-tiba saja Chanyeol malah mengajak Jeno pergi.
" Kamu di rumah saja, jaga anak-anak kamu."
" Tapi, kek."
" Biarkan saja na, kamu kenapa cemas begitu. Bagus dong akhirnya suami kamu bisa akrab sama kakek." Jawab yuta yang sudah tau rencana Chanyeol.
" Ga papa sayang. Kan cuma jalan keluar doang sama kakek."
" Mas." Jaemin menatap cemas ke arah suaminya. Dia berpikir sang kakek tau tentang permasalahannya waktu itu dan akan memberi suaminya pelajaran.
" Kamu kenapa sih na, ga bakal kakek apa-apain suami kamu itu."
Akhirnya jaemin pasrah dan berharap suaminya baik-baik saja.
Jeno dan Chanyeol berangkat berdua menggunakan mobil pribadi Jeno.
" Kita mau kemana, kek." Tanya Jeno
" Antarkan saya ke pemakaman yang ada di pusat kota."
Mereka pun berangkat menuju ke lokasi pemakaman tersebut. Begitu sampai Jeno mengikuti arah Chanyeol berjalan. Jalan yang di lalu Chanyeol searah dengan lokasi makam sang kakek. Tiba-tiba Jeno merasa sedih saat melewati lokasi ini. Dulu sebelum menikah dengan jaemin, dia sangat sering datang ke makam sang kakek untuk berbagi rasa lelahnya. Karena sedari kecil Jeno memang sangat dekat dengan sang kakek.
Jeno kaget saat Chanyeol berhenti tepat di depan makam sang kakek. Kenapa Chanyeol ke sini, apa hubungan mereka.
" Hyung, apa kabar."
" Semoga kau bisa beristirahat dengan tenang di sana. Kau tidak usah takut, cucu mu aman bersama ku. Dan kau pasti senangkan, jika cucumu sekarang sudah menjadi bagian dari keluargaku. Hyung, semua di luar rencana kita, kau hanya meminta aku untuk menjaga cucumu. Tapi siapa tau, sekarang cucumu malah menikah dengan cucuku. Jika kau masih hidup, kau pasti sangat bahagia, karena kita bisa besanan seperti saat ini. Hyung, saya akan bantu cucumu untuk menjadi sosok yang kuat seperti mu Hyung. Cuma dia harapan kita yang bisa melanjutkan bisnis kita. Berbahagialah disana Hyung. Aku pamit."
Jeno diam menangkap semua pembicaraan Chanyeol. Apa hubungan mereka sebenarnya.
" Kau pasti bingung dengan semua ini kan."
" Iya, kek."
" Dulu, kakek mu junho adalah tangan kanan ku. Kau tau apa pekerjaan kakek mu."
" Anggota mafia di jepang." Balas Jeno
" Junho adalah orang kepercayaan saya, dia selalu ikut bersama saya kemanapun misi yang kami jalani. Sampai akhirnya dia harus saya istirahatkan karena penyakit jantungnya. Dia selalu menceritakan tentang kamu kepada saya. Katanya, dari semua cucunya kamulah yang paling dekat dan paling dia sayang. Dia selalu meminta bantuan saya untuk melakukan penjagaan khusus untuk kamu. Sampai saat dia meninggal pun dia masih memikirkan kamu dan menitipkan kamu kepada saya."
" Jeno, kakek kamu ini sangat menyayangi kamu. Kamu tau kenapa wanita yang bikin hidup kamu hancur itu bisa meninggal."
" Karena bunuh diri, kek."
Chanyeol tertawa mendengar jawaban dari Jeno.
" Kau salah Jeno, tepat saat kekacauan yang di buat oleh wanita itu, hingga membuat kakek mu di rawat di rumah sakit. Kakek mu menghubungi saya dan menceritakan semuanya kepada saya. Karena saya tidak ingin melenyapkan dua nyawa sekaligus, apalagi anak di kandungannya tidak bersalah, maka saya menunda sampai dia melahirkan. Kejadian dia bunuh diri itu hanya manipulasi saya saja. sebenarnya wanita itu meninggal karena di bunuh oleh anak buah saya."
Chanyeol berdiri dari posisi nya sebelumnya dan kembali menatap ke makam junho.
" Setelah kakek mu meninggal, dia menitipkan kamu kepada saya. Selama ini kamu hidup dalam penjagaan saya, Jeno. Setelah kakekmu meninggal dan semua masalah yang kamu hadapi, saya memutuskan untuk membantu kamu. Bangchan adalah bagian dari anggota saya, dia saya kirim untuk membantu bisnis kamu dan kalian juga kebetulan berteman dekat sebelumnya. Sampai mertua kamu, yuta. Dia juga tau semuanya, dia membantu kamu atas perintah dari saya."
" Kamu pikir, bagaimana dengan mudahnya kamu bisa mendapat restu untuk menikahi cucu semata wayang saya."
" Itu karena saya sudah tau semua tentang kamu, makanya saya dan yuta tidak protes sama sekali soal pernikahan kalian. Kamu tau hyunjin."
" Tau kek, mantan Nana."
" Pria yang membuat kalian bertengkar beberapa waktu lalu itu. Saya lah yang membuat mereka berpisah, saya tau karena selama bersama dia, cucu saya banyak tertekan. Saya buat kacau bisnis keluarganya sampai dia harus pergi dan meninggalkan cucu saya."
" Saya tau, kamu bukan orang nakal di luar sana. Makanya saya percaya cucu saya menikah dengan kamu."
" Jujur, saya tidak berpikir jika kamu lah yang akan jadi jodoh cucu saya. Tapi saya tenang, setidaknya saya lebih gampang menjaga kalian sekaligus."
" Jeno, jaemin itu adalah cucu kesayangan saya. Tolong jaga dia baik-baik seperti saya menjaga dia selama ini. Jangan pernah kamu sakiti dia, kamu tau kalau kamu sakiti dia, kamu akan berlawanan dengan saya dan anggota saya."
" Kakek tidak perlu khawatir, di depan makam kakek saya. Saya berjanji akan menjaga Nana dengan baik. Bagaimana bisa saya menyakiti orang sebaik dan setulus Nana. Bukan hanya Nana saja, bahkan seluruh keluarga Nakamoto yang sudah baik dan berjasa dalam hidup saya."
" Kek, terima kasih banyak untuk semuanya. Jeno tidak menyangka dengan semua hal ini. Jeno pikir, setelah kakek junho meninggal hidup Jeno akan semakin hancur. Ternyata semua keberuntungan yang Jeno dapat selama ini adalah bantuan kakek dan kakek junho."
Jeno berlutut di depan Chanyeol
" Kek, Jeno minta maaf atas kesalahan Jeno pada Nana waktu itu. Jeno tidak berniat untuk menyakiti Nana. Jeno hanya ingin meredakan amarah Jeno saat itu, tapi akhirnya Jeno terpancing dan membentak cucu kesayangan kakek."
" Berdiri kamu, jadikan masalah yang pernah kamu alami sebagai pelajaran. Saya cuma bisa berpesan tolong jaga dan sayangi cucu saya. Sebab saya dan mertua kamu tidak bisa selamanya ada buat kamu dan Nana. Kamu harus jadi laki-laki yang kuat agar bisa melindungi diri kamu dan keluarga kamu. Ingat jen, di dalam tubuh kamu mengalir darah junho. Belajarlah bersama yuta. saya berharap, kelak kamu mau melanjutkan bisnis saya dan kakek mu ini."
Mereka berjabat tangan dan saling memeluk satu sama lain.
Jeno benar-benar tidak menyangka. Keluarga jaemin benar-benar menjadi malaikat penolong baginya. Dia tidak tau kebaikan apa yang ia lakukan di masalalu sampai dia di pertemukan dengan keluarga ini.