Jeno dan jaemin sedang berbaring di dalam kamar.
" Na, besok mas udah masuk kerja ya."
" Kok cepet banget sih mas, biasanya mas cuti sampai sebulan."
" Ga bisa sayang, perusahaan tidak ada yang menghandle. Ayah lagi ada proyek di luar negeri, bangchan lagi kerjain proyek yang di luar kota. Jadi mas harus ngurus urusan yang disini, biar mas bisa jaga kamu juga."
" Masa ayah sama bunda pergi, terus mas juga sibuk kerja lagi. Mas tega ninggalin Nana sama anak-anak aja di rumah. Nana baru keluar dua minggu lalu loh."
" Nanti ada bubu sayang, bubu yang bakal temenin kamu sampai mas balik kerja."
" Yaudah terserah mas aja, percuma juga di bahas. Toh mas tetep bakal masuk kerja kan besok."
Jeno menghela nafas, dia diam saja karena sudah tidak mau berdebat dengan jaemin dan memilih menepuk-nepuk pantat sang anak yang sedang berada di dada bidangnya.
Tepat dua minggu yang lalu, jaemin melahirkan anak perempuan mereka yang di beri nama Jung Ji-Su atau yang sering di panggil princess oleh ayah Jeno.
Jeno benar-benar sangat bahagia dengan kehadiran anak perempuan nya itu. Semenjak bayi cantik itu lahir, dia tidak pernah lepas dari dekapan sang ayah.
Seperti saat ini, bangun pagi Jeno yang akan membawa sang anak keluar rumah untuk berjemur dan saat malam hari dirinya juga yang akan menidurkan sang anak. Ji-Su benar-benar tidak lepas dari dekapan sang ayah, kecuali saat ia haus dan tidur nyenyak, maka ia akan di gendong oleh jaemin dan di baringkan ke tempat tidur saat benar-benar sudah nyenyak. Bahkan, untuk tempat tidur pun, Ji-Su bergabung bersama orangtuanya di atas ranjang. Berbeda saat junwoo bayi, dia tidur di ranjang terpisah dengan orangtuanya.
Bicara soal jaemin, sebenarnya Jeno juga tidak tega meninggalkan jaemin. Hanya saja, biasanya dia akan meminta bantuan yuta dan bangchan jika ia cuti. Tapi kali ini kondisi berbeda, yuta harus keluar negeri untuk urusan bisnisnya dan bangchan harus memantau proyek yang ada di luar kota. Mau tidak mau Jeno harus tetap masuk bekerja karena ada banyak pekerjaan yg terbengkalai yang ia tinggal selama cuti dari sebelum jaemin lahiran dan hingga sang anak telah lahir.
Jaemin memilih tidur dan mengabaikan Jeno, jujur saja Jeno paham pasti istrinya sangat marah. Tapi apa boleh buat, setidaknya ada Taeyong yang masih bisa menjaga jaemin di rumah nanti.
Jeno kembali fokus kepada sang anak, bayi cantik itu nampak menguap dalam dekapannya.
" Princess ayah udah ngantuk ya." Ucap Jeno sambil menutup mulut sang anak dengan jari telunjuknya.
" Jicu bobok ya, udah malem."
Jeno mengajak sang anak mengobrol sambil menepuk-nepuk pantatnya agar bayi cantik itu segera tertidur. Bagai terhipnotis bayi itu mulai memejamkan matanya, dia memang sangat nyaman ketika bersama sang ayah. Begitu Ji-Su tertidur, Jeno langsung menidurkan sang anak di antara ia dan jaemin. Dan setelahnya jenopun ikut tertidur bersama istri dan anak perempuannya.
°°°°°
Keesokan paginya, Jeno membangunkan jaemin karena ia akan pamit untuk ke kantor.
" Sayang." Panggil Jeno sambil mengusap pundak sang istri.
Jaemin pun membuka mata dan melihat Jeno yang sudah tampil rapi dan akan bersiap untuk berangkat bekerja.
" Mas berangkat dulu ya, sekalian anter Juna."
" Udah sarapan." Tanya jaemin dengan dingin