Bab 6

8.5K 526 7
                                    

Malam harinya setelah makan malam, keluarga Nana berkumpul di ruang tengah.

" Juna sini duduk sama opa". Yuta memanggil Juna.

" Jadi haechan operasinya besok pagi ya na ". Sambung yuta

" Iya ayah, Juna besok di rumah saja ya bersama Oma opa. Anak kecil ga boleh lama-lama dirumah sakit. Kak Nana besok harus membantu aunty haechan melahirkan adik bayi. Juna ga papa kan kak Nana tinggal ". Juna mengangguk karena dia tidak keberatan jika di tinggal bersama yuta dan winwin. Keluarga ini memang sangat ramah dan penyayang itu membuat Juna gampang akrab dengan mereka. Untuk panggilan Oma opa itu adalah permintaan winwin. Mereka menghabiskan waktu untuk berbincang sambil bercanda. Hal ini memang tidak Juna temukan di rumahnya, biasanya selesai makan malam keluarganya akan sibuk masing-masing dan Juna berakhir menghabiskan waktu sendirian di kamarnya.

Saat ini, jaemin dan Juna sudah berada didalam kamar. Juna yang tengah bermain di iPad milik jaemin dan jaemin yang tengah sibuk di depan laptopnya. Terlalu fokus dengan kegiatannya jaemin pikir Juna sudah tertidur karena sudah tidak ada suara dari ipad miliknya. Ternyata Juna masih bangun dan tengah bermenung menatap ke arah jendela kamar jaemin. Jaemin pun mengakhiri aktifitasnya.

" Juna kenapa belum tidur, sudah malam loh ". Ucap jaemin

Juna pun menoleh ke arah jaemin dan menjawab " Juna belum ngantuk kak".

" Ini sudah larut malam loh, ga baik anak kecil tidurnya seperti ini. Nanti gedenya Juna pendek loh. Juna udah biasa susah tidur seperti ini" tanya jaemin

" Iya kak Nana, Juna memang susah tidur. Biasanya Juna akan membaca buku sampai Juna tertidur ". Lagi dan lagi hati jaemin teriris mendengar penuturan Juna. Pasti ada sesuatu yang dia pikirkan sampai dia sudah tertidur, harusnya disinilah peran orang tua. Ntah itu memeluk sang anak atau membacakan dongeng agar sang anak bisa tertidur dengan lelap.

" Kalau begitu ayo sini. kak Nana peluk ya, biar Juna cepat ngantuk ". Bujuk Nana

Juna pun mendekat kearah Nana dan masuk kedalam dekapan Nana. Sesekali Nana akan mengajak anak itu bercerita agar pikiran Juna relax. Dan benar saja tidak lama Juna tertidur dalam dekapan jaemin. Diam-diam jaemin menatap wajah terlelap Juna, anak selucu ini bisa di acuhkan oleh ayahnya. Kalau saja Juna jadi anaknya, ga bakal dia biarkan anaknya seperti ini. Benar-benar kelakuan duda satu itu, jujur jaemin kesal dengan ayahnya Juna.

Sedangkan yuta dan winwin saat ini tengah membahas soal jaemin.

" Yah, kemaren Taeyong sempat ngomong sama aku. Dia punya niat buat jodohin Nana sama Jeno, menurut ayah gimana? " Winwin ragu dengan keinginan sahabatnya itu

" Kenapa tiba-tiba Bun, menurut ayah sejauh ayah mengenal Jeno sih ga masalah sama anaknya. cuma ya itu Bun, soal status dan usia Jeno. Kayanya terlalu jauh buat Nana. Memang Jeno belum pernah menikah, tapi apa kata orang nanti kalau liat anak tunggal kita malah nikah sama duda yang usianya terpaut jauh sama Nana. Bagaimanapun Jeno bukan perjaka lagi Bun, sementara Nana ayah udah capek-capek jaga dia selama ini, masa anak ayah harus nikah sama duda. Apalagi ini soal perjodohan, mereka akan menjalani hubungan bukan atas dasar suka sama suka itu sangat sulit Bun. Kecuali mereka menikah memang atas dasar suka sama suka ayah ga keberatan ".

" Bunda juga setuju sama ayah, bunda ga mau maksa Nana. Lagian pasti Nana udah punya pilihannya sendiri, ayah tau kan anak kita itu gimana. Dia akan mempertahankan pilihannya sendiri ". Kekeh winwin

Winwin akan menyampaikan nanti kepada Taeyong dan mencari alasan yang tepat agar sahabatnya itu tidak tersinggung nantinya.

Saat pagi harinya winwin membangunkan Juna yang masih tertidur pulas.

Mr. widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang