PART 17 : MASALALU

665 43 16
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN GUYS😊

"Kebenaran itu menyakitkan jika di nyatakan, dan hanya sedikit orang yang dapat menerima hal itu."

                                    ~~~~~

MANSION ALIGAZA :

"Lantas bagaimana dengan tuan putri, abi?" pertanyaan putra keduanya mampu membuat zevan tersadar jika dirinya telah sampai di kediaman miliknya. Entah apa yang ia pikirkan sejak tadi sehingga ia tidak menyadarinya.

"Apa abi akan membiarkan tuan putri bersama dengannya?" tanya Arhan sekali lagi. Entah mengapa setelah kejadian tadi, ia merasa takut jika tuan putri bersama dengan pria itu. Pria yang telah di anggap-nya menjadi uncle kesayangan sekaligus teman untuknya bercerita. Karna sejak kecil, hanya uncle Darren lah yang paham akan dirinya dan juga kedua saudaranya yang lain.

"Abi lelah, abi ingin beristirahat," Mendengar jawaban dari abi-nya, sontak membuat keduanya mengerti jika saat ini abi-nya ingin menenangkan dirinya sendiri. Sebab kejadian tadi mampu membuat perasaannya kacau akan keadaan putrinya saat ini.

"Baiklah abi," ucap keduanya serempak.

MANSION DARREN :

Tidak jauh berbeda dengan kediaman milik Darren dan juga zahra. Pasalnya, saat ini keduanya tidak bicara satu sama lain setelah kepulangan mereka dari kediaman Oliver. Bahkan keduanya bisa di bilang saling mendiami hingga hal itu pula mampu membuat Darren merasa bingung dan juga menjadi serba salah. Pasalnya, tidak biasanya istrinya diam seperti ini. Entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini sehingga mendiaminya.

"Kamu masih memikirkan hal tadi?" tanya Darren memberanikan diri untuk berbicara ketika istrinya ingin beranjak dari duduknya tak kala mereka telah menyelesaikan makan malam mereka setelah mereka gagal makan malam di kediaman Oliver.

Zahra mengelengkan kepalanya sebagai bentuk jawabannya,"Aku akan pergi tidur lebih dulu," pamitnya beranjak dari tempat duduk hingga mampu membuat Darren termenung di tempat duduknya dengan memikirkan banyak hal di dalam isi kepalanya. Bahkan ia merasa bingung mengapa istrinya tidak menanyakan kebenaran kepada dirinya. Padahal zahra telah mengetahui jika dirinya lah penyebab Jackson tewas di tangan putranya. Ada apa dengannya? Mengapa zahra tidak membahasnya? Apa dia merasa takut kepadanya?

Memikirkan hal itu, membuat otaknya semakin pening saja. dia pun memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan memilih ke ruang tengah, ia memilih membaringkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di sana untuk mengurangi rasa lelahnya. Dan sekarang pun, dia sendiri tidak berani untuk masuk ke dalam kamar. Pasalnya, ia begitu takut jika istrinya merasa tidak nyaman jika di dekatnya. Ia takut istrinya merasa tidak aman di dekatnya setelah kejadian tadi.

Entah karna apa, Darren tidak sadar jika dirinya tertidur di sofa panjang tersebut. Sampai tidak menyadari jika saat ini zahra  tengah menunggunya di dalam kamar hingga ketiduran.

"Darren, jangan gunakan emosimu untuk menghadapi seorang wanita, nak!" ucap seorang pria muda tak kala dia sedang mengajari putranya yang sedang mengangkat sebuah kayu di pundaknya.

"Aku tidak akan melakukan hal itu, ayah! Karna, putramu tidak akan berdekatan dengan seorang wanita!" ucap seorang anak yang baru berusia 7 tahun tersebut sambil bolak-balik mengangkat sebuah kayu di pundaknya untuk di tempatkan secara rapih di depan rumahnya. Bahkan wajah letih dan juga keringat telah membasahi wajah dari anak tersebut.

"Mengapa kamu tidak ingin berdekatan dengan seorang wanita?" tanya pria itu dengan menatap sang putra dengan tatapan penasaran.

"Wanita itu menyusahkan, Darren tidak menyukainya!" ucap anak tersebut mampu membuat pria itu terdiam.

Garis takdir Azahra (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang