JANGAN LUPA RAMAIKAN GUYS🙏
"Aku baik-baik saja, tapi mengapa jiwaku terasa begitu hancur."
~Darren Kendrick
AKU MENCINTAINYA, TAPI AKU JUGA MEMBENCINYA ~AZAHRA
~⚛⚛~
Darren berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan perasan yang begitu bahagia tak kala mendengar kabar bahwa sang istri telah tersadar dari komanya. Hingga tatatpannya pun jatuh kepada semua keluarga zevan yang tengah menunggu kehadirannya di depan ruang rawat istrinya. Bahkan William pun juga sudah ada di sana.
Hingga arhan melihat Darren yang tengah berjalan menghampiri mereka,"Uncle dari mana saja? Sejak tadi tuan putri mencarimu," jelas arhan berhasil membuat seluruh keluarga mengalihkan perhatiannya. Darren pun merasa bersalah karna telah meninggalkan istrinya. Bahkan sampai istrinya tersadar dari komanya pun, dia tidak ada bersamanya.
"Sebaiknya kamu temui istrimu," tutur maira hingga langsung di angguki oleh Darren. Namun-
Bukannya melangkah untuk segera menemui sang istri, justru Darren terdiam dan sibuk memikirkan banyak hal di kepalanya. Mengenai jawaban apa yang akan ia berikan kepada istrinya nanti, bahkan ia begitu takut jika setelah ini istrinya akan meminta pisah darinya. Bagaimana ini? Bahkan ia merasa takut untuk menemuinya sekarang. Pasalnya, ia tidak memiliki jawaban yang pas untuk menjawab semua pertanyaan dari istrinya.
"Izinkan aku untuk menonjok wajah sialan miliknya van." ujar William geram tak kala melihat Darren diam saja sejak tadi.
Mendengar hal itu, Darren pun memilih untuk segera menemui sang istri. Sebab, ia malas untuk berdebat dengan William saat ini. Bahkan ia tidak memiliki tenanga untuk beradu mulut dengannya.
Cklek....
Pintu ruangan terbuka, hingga Darren dapat melihat jika istrinya tengah menunggunya sejak tadi. Darren tersenyum dan memilih untuk berjalan menghampirinya. Hingga keduanya kini berhadapan secara langsung. Entah mengapa tatapan yang di tunjukan oleh istrinya itu berbeda sekali. Prempuan yang kini ada di hadapannya seakan seperti sedang menyimpan dendam pribadi kepadanya.
"Maaf karna aku telat menemui mu," ujar Darren merasa bersalah. Bahkan ia merasa takut jika perkataannya salah, dan akan berakibat fatal. Hingga Darren pun bernafas lega ketika zahra membalasnya dengan gelengan kepala.
"Tidak masalah, lagi pula kau tidak bersalah," jelas zahra memberikan senyum palsu, entah mengapa Darren merasa ada yang aneh dengan istrinya. Apa mungkin itu hanya perasaannya saja.
"Aku bahagia sekali karna bisa bertemu denganmu, sungguh aku begitu merindukan dirimu." Ucap Darren begitu merindukan istrinya.
"Zahra juga bahagia bisa bertemu denganmu lagi, uncle."
Deg!
Darren terkejut lantaran mendengar panggilan darinya,"Uncle? Apa maksud mu?"
Zahra pun mengerutkan keningnya,"Bukankah kau adalah uncle ku? Sudah sepantasnya aku memangilmu seperti itu bukan."
"Tapi-
"Kenapa kau datang kemari uncle, setelah apa yang kau lakukan kepada ku?" potong zahra dengan cepat.
"Kau bahkan mirip seperti pria pecundang selama 4 tahun ini. Pria pecundang yang tega meninggalkan kisah cintanya hanya untuk sebuah karir, sungguh kisah cinta yang mengenaskan bukan." sindir zahra berhasil membuat Darren terdiam. Pasalnya, dia memang bersalah kala itu. Harusnya ia memperjuangkannya, bukan malah meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis takdir Azahra (ON GOING)
Teen Fiction"You are mine, baby." "Saya tidak akan membiarkan milliku di sakiti oleh siapapun!" ~Darren Kendrick CERITA INI SAMBUNGAN DARI CERITA MISSION IMPOSSIBLE YA GUYS DI LARANG PlAGIAT CERITA ORANG LAIN ❎ DAN WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA CERITA INI✅ DI HA...