JANGAN LUPA RAMAIKAN CERITA MEREKA GUYS🙏😊
BERI DUKUNGAN KALIAN BERUPA VOTE DAN JUGA KOMEN🙏😊"Maaf jika kesannya aku terlalu egois terhadapmu, aku melakukan semua ini karna aku takut kehilanganmu."
~Darren Kendrick
~⚛⚛~
Di pagi hari.
Zahra memutuskan untuk keluar kamar, hingga pandangan dia langsung tertuju kearah pria yang saat ini tengah menyiapkan sarapan untuknya. Sepertinya pria itu akan berangkat kerja, karna itu dia sudah berpakaian yang begitu rapi dengan setelan kemejanya, meskipun sebenarnya aku tidak tau, pekerjaan apa yang sedang pria itu jalani sekarang.
Zahra pun memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju ke arah meja makan,"Kau sedang membuat sarapan, uncle?" tanya zahra berbasa-basi.
Pria itu pun membalasnya dengan anggukan kepala tanpa melihatnya,"Hmm."
"Tumben uncle belum berangkat kerja? Biasanya juga jam segini sudah berangkat?" tanya zahra kembali, ia pun memilih untuk duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan.
"Hari ini saya berangkat siang." jawab Darren seraya membawa makanan yang sudah siap kearah meja makan, dan menaruhnya di hadapannya.
Raut wajah milik zahra pun langsung berubah ketika melihat tangan pria itu di perban.
"Tanganmu kenapa uncle?" tanya zahra segera menyentuh tangan milik pria itu. Bahkan raut wajahnya begitu khawatir.
"Hanya luka kecil, tidak perlu khawatir." jawab pria itu memilih menarik tangannya kembali.
"Luka kecil? Apa jangan-jangan noda darah yang ada di baju ku semalam itu adalah darah milikmu?" tuding zahra, pasalnya ketika ia bangun dari tidurnya, ada bekas noda darah yang menempel di bajunya.
"Hmm."
"Kau terluka karna memukuli pria itu, uncle?" tebak zahra berhasil membuat pria itu mengelengkan kepalanya.
"Kamu jangan merasa bersalah, pria itu memang pantas menerima pukulan dariku karna telah berbuat kasar terhadapmu." jelas Darren memilih untuk duduk di sana bersama dengannya.
"Tapi uncle seharusnya kau tidak perlu melakukan itu," ucapnya lagi, pasalnya ia tidak ingin melihat pria itu terluka apalagi di sebabkan olehnya.
"Tidak masalah. Selagi kamu baik-baik saja, saya juga akan baik-baik saja." ujar Darren berhasil membuat zahra pasrah.
Pria itu terus menatap wajah istrinya, sepertinya istrinya tidak ingat dengan percakapan mereka semalam. Hingga hembusan nafas pun keluar dari lubang hidungnya dengan pelan. Karna itu artinya, kata cinta yang keluar dari mulut istrinya tidaklah benar.
"Makanlah selagi masih panas," titah Darren, menyuruhnya untuk memakan makanannya, hingga zahra pun memilih untuk menurutinya.
"Bay the way, besok pagi kamu mulai masuk kuliah," jelas Darren di sela-sela kegiatannya.
"Benarkah?" ucapnya terdengar begitu bahagia, pasalnya ia sudah begitu bosen tinggal sendiri di dalam mansion ini.
"Hmm, karna itu persiapkan dirimu."
Zahra pun mengangukan kepalanya penuh antusias. Pasalnya ia begitu menunggu momen itu. Momen yang di mana dia bisa berkuliah lagi.
Setelah keduanya melakukan sarapan bersama, pria itu pun memutuskan untuk beranjak dari tempatnya.
"Kalau begitu, saya berangkat dulu," ucap Darren seraya tangannya terulur mengambil jas miliknya.
"Hati-hati uncle," balas zahra, hingga ia pun di buat bingung ketika pria itu menyodorkan salah satu tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis takdir Azahra (ON GOING)
Fiksi Remaja"You are mine, baby." "Saya tidak akan membiarkan milliku di sakiti oleh siapapun!" ~Darren Kendrick CERITA INI SAMBUNGAN DARI CERITA MISSION IMPOSSIBLE YA GUYS DI LARANG PlAGIAT CERITA ORANG LAIN ❎ DAN WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA CERITA INI✅ DI HA...